Kulon Progo

Tangani ODGJ, Kulon Progo Gandeng UGM dan Harvard University

Upaya penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tengah digalang Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Upaya penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tengah digalang Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Bekerjasama dengan Harvard University dan Universitas Gajah Mada (UGM), Pemkab membikin program Bangkit Jiwa.

Program nantinya tak hanya terfokus pada ODGJ melainkan juga keluarga untuk mencegah mereka jatih dalam jurang kemiskinan.

Hal ini didasari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak keluarga jatuh miskin karena merawat ODGJ.

Hoaks, PLN Bantah Pemadaman Listrik Serentak Jateng-DIY pada Rabu Besok

Dinsos Kota Akan Gelar Pelatihan untuk Keluarga ODGJ

"Penderita sakit mental biasanya tidak produktif karena tidak ada mata pencaharian sedangkan keluarga harus mengeluarkan biaya tinggi untuk pengobatannya hingga jatuh miskin," kata Profesor Byron Joseph Good dari Department of Global Health and Social Medicine, Harvard Medical School and The Department of Anthropology Harvard University saat beraudiensi dengan Pemkab Kulon Progo di Ruang Kiskendo, Selasa (6/8/2019).

Menurutnya, program Bangkit Jiwa berupaya membangun sistem yang lebih baik dan lebih kuat dalam penanganan ODGJ.

Sasarannya mencakup penderita serta keluarganya.

Peran puskesmas juga akan dioptimalkan untuk pelayanan kesehatan jiwa masyarakat.

Demikian juga deteksi dini penyakit kejiwaan dengan menyasar sekolah-sekolah mulai tahun ini hingga pertengahan 2020.

Integrasi dan penguatan layanan kesehatan mental di puskesmas dipandang sebagai langkah paling masuk akal mengingat jumlah psikiater, perawat psikiatri, dan petugas sosial di Indonesia saat ini cenderung terbatas di kisaran 1.000 orang.

Tanpa itu, beban untuk merawat dan menjaga ODGJ akan seluruhnya ditanggung pihak keluarga. Kondisi ini jelas sangat rentan menjatuhkan perekonomian keluarga.

Dinsos Gunungkidul Masih Kesulitan Tangani ODGJ

"Maka itu, harus dibagi ke Puskesmas dengan penguatan layanan kesehatan jiwa," jelas Ketua Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Carla R. Marchira.

Dinas Kesehatan Kulon Progo mencatat saat ini ada sekitar 1.500 warga yang tergolong ODGJ. Bahakn, 10 persen dari angka tersebut atau sekitar 156 orang tergolong ODGJ kategori berat.

Hal ini menempatkan Kulon Progo sebagai kabupaten dengan jumlah ODGJ terbanyak di DIY.

Adapun DIY berdasar riset kesehatan dasar merupakan provinsi dengan masalah ODGJ tertinggi secara nasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved