Kulon Progo
Disbud Kulon Progo Ajak Masyarakat Kenali Seni Lukis Teknik Basah
Dinas Kebudayaan Kulon Progo menggelar lokakarya lukis teknik basah pada Rabu (24/7/2019) di Alun-alun Wates.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kebudayaan Kulon Progo menggelar lokakarya lukis teknik basah pada Rabu (24/7/2019) di Alun-alun Wates.
Sekitar 60 orang dari kalangan pelajar, seniman, dan masyarakat umum mengikuti lokakarya tersebut.
Para peserta terlihat asyik mengabadikan bagian dari lansekap Alun-alun Wates ke atas kanvas putihnya menggunakan cat air warna-warni.
Beberapa di antaranya memilih untuk melukis beberap detail pemandangan di sekitar kawasan tersebut.
Seorang peserta, Dwi Oktaviani, siswa SMK 1 Pengasih, mengatakan melukis dengan teknis basah menggunakan cat air adalah tantangan tersendiri.
Tekniknya tak bisa dibilang gampang karena sekali menyapukan cat hasilnya tak bisa dihapus jika ada kesalahan.
Ketelitian tentu saja menjadi modal utama agar lukisan tercipta sempurna.
• Ungkapan Kebebasan dan Cinta dalam Karya Lukisan Puluhan Seniman dari Berbagai Negara
"Saya ingin belajar melukis dengan teknik basah. Kalau teknik kering kan sudah biasa. Dengan teknik basah, warnanya juga lebih muncul,"kata dia.
Kasi Seni dan Film, Disbud Kulon Progo, Gunawan Edy Nugroho mengatakan kegiatan ini rutin digelar setiap tahun.
Pelatihan digelar dua hari dan sebelumnya berlangsung di Taman Budaya Kulon Progo.
Kali ini, pihaknya sengaja memilih jenis lukis basah karena merupakan teknik lukis tertua yang pernah digunakan dalam seni rupa, khususnya lukis.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat Kulon Progo untuk lebih mengapresiasi seni rupa.
• Lukisan Tsar Rusia yang Dicuri saat PD II Ditemukan di AS dan akan Dikembalikan ke Museum Ukraina
"Masyarakat Kulon Progo lebih familier dengan seni pertunjukan. Dengan acara ini kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal seni rupa,"kata Gunawan.
Pemateri dalam pelatihan itu adalah dosen Seni Murni ISI Yogyakarta, I Gede Arya Sucitra.
Ia mengungkapkan, setiap karya seni rupa memiliki segmen masing-masing secara berbeda.
Pada teknik lukis basah dengan cat air, pelukis musti memahaminya dulu sebagai teknik dasar sekaligus yang tersulit.
Jika tak paham tekniknya, karya yang hendak diciptakan justru bisa tak jadi.(TRIBUNJOGJA.COM)