Kulon Progo

Masih Banyak Warga Tak Paham Zonasi PPDB

Pelaksanaan masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat sekolah dasar (SD) di Kulon Progo berjalan relatif lancar.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Suasana pendaftaran siswa di SD Percobaan 4 Wates, Senin (24/6/2019). 

Seorang warga Hargowilis, Kecamatan Kokap, Irfan Setiadi (32), mengaku sengaja mendaftarkan anaknya di SD Percobaan 4 Wates sekalipun dirinya memahami ada sistem zonasi yang berlaku.

Hal ini semata karena dirinya ingin sang anak mendapatkan kualitas pendidikan yang baik sehingga karakternya lebih muncul.

PPDB SMA, Sebagian Orangtua di Gunungkidul Bingung Nilai Tinggi Kalah dengan yang Lebih Rendah

"Coba-coba daftar saja. Histori sekolah ini kan bagus dan kita melihat kemampuan anak juga. Takutnya, kalau sekolah di dekat rumah nanti ilmu pendidikannya berbeda,"kata dia.

Namun begitu, pihaknya juga sudah menentukan sekolah dekat rumah sebagai rencana cadangan apabila si anak tidak diterima di Wates.

Sedangkan SD swasta menjadi pilihan terakhir karena biaya pendaftarannya jelas tidak sedikit.

Warga lainnya, Dani, mengatakan dirinya mencoba mendaftarkan anaknya di SD Negeri 4 Wates.

Adapun dirinya saat ini masih ber-Kartu Keluarga (KK) Balikpapan sekalipun sudah bekerja dan berdomisili di Wates.

Sang anak terhitung sudah sesuai zonasi sekolah tersebut sehingga ia bisa nyicil ayem.

Dirinya tinggal melengkapi beberapa berkas pendukung seperti surat keterangan domisili dan surat keterangan pindah kerja.

"Di hari pertama pendaftaran, anak saya sudah di urutan lima. Tapi, saya masih akan pantau perkembangannya,"jelas dia.

Pengumuman PPDB Online SMA/SMK Daerah Istimewa Yogyakarta 2019 Tunggu di Ppdb.jogjaprov.go.id

Kepala Disdikpora Kulon Progo, Sumarsana mengatakan, tujuan sistem zonasi adalah pemerataan sekolah negeri dan mengurangi kepadatan siswa di wilayah tertentu.

Pihaknya sudah mensosialisasikan sistem ini kepada jaringan wali murid.

Ia juga memastikan tidak ada siswa yang tidak mendapat sekolah karena jumlah kursi yang ada mencukupi.

Kursi tersedia untuk SMP/Madrasah Negeri sebanyak 7.328 kursi sedangkan untuk SD sebanyak 9.856 kursi.

Adapun jumlah lulusan SD tahun ini hanya sekitar 6.120 siswa.

"Secara data, jumlah kursinya lebih banyak ketimbang calon siswanya. Saya jamin, anak lulusan SD/MI bisa dapat SMP/MTS di Kulon Progo. Kalau semua lulusan ini mendaftarkan diri, masih ada sisa kursi sekitar 1.208," kata Sumarsana.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved