Kasus Ular-ular Masuk Rumah di Denpasar Bali, Pemelihara Ular Ini Ungkap Penyebabnya

sejumlah rumah di wilayah Denpasar ditemukan kasus ular masuk ke dalam rumah. Tak cuma sekali dua kali, ada kasus pada satu semalam

Editor: Iwan Al Khasni
Kolase Tribunbali | BPBD Denpasar
Sebulan terakhir sejumlah rumah di wilayah Denpasar ditemukan kasus ular masuk ke dalam rumah. Tak cuma sekali dua kali, ada kasus pada satu semalam, bisa ada lebih dari dua kejadian ular masuk ke rumah. 

Namun harus dipelihara sejak kecil sehingga terbiasa dengan bau manusia dan mudah dijinakkan.

Jika ular tersebut sudah besar, akan sangat sulit untuk dijinakkan.

Apalagi ular piton ini memiliki belitan yang sangat kuat bahkan bisa meremukkan tulang dalam sekejap saja.

Selain itu, jenis ular ini menurutnya juga mampu hidup hingga seratus tahun dan memiliki tubuh bisa sebesar pohon kelapa.

“Masa hidupnya lebih ke puluhan tahun bahkan bisa sampai seratus tahun jika hidup di alam liar. Ular ini bisa tahan karena faktor makanan banyak, luasnya hutan dan tak ada gangguan dari manusia,” katanya.

Ular piton yang ia pelihara bibitnya diambil dari luar Bali.

Lelaki kelahiran Denpasar, 21 oktober 1993 ini di rumahnya bahkan memelihara ular 12 ekor dengan ukuran yang besar dan yang terbesar memiliki berat hampir 100 kg.

Kamis (9/5/2019) siang, Tribun Bali menyambangi kediaman Widhiartana di sudut Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Diponegoro Gang VII Nomor 6b Denpasar, Bali.

Sesampainya di sana ia langsung mengajak Tribun Bali ke pojok tenggara rumahnya dan di sanalah beberapa kandang ularnya tersimpan.

“Di sini saya cuma pelihara ular piton saja. Kalau ular lain yang berbisa tidak, karena di sini banyak kos-kosan, takutnya lepas. Sulit jadinya,” kata Widhiartana sembari membuka salah satu kandang yang berisi dua ekor ular piton albino.

“Ini ularnya sedang birahi, yang lebih kecil jantan dan yang ukurannya besar ini betina,” katanya sembari menarik keluar seekor ular.

Ngeri memang jika membayangkan ular sebesar itu berkeliaran di alam bebes.

Namun dikarenakan sudah jinak dan sudah dipelihara sejak kecil sehingga jadi terbiasa dengan kehadiran manusia.

Widhiartana mengungkapkan, jika di alam liar, untuk menangkap ular tersebut butuh empat sampai lima orang.

“Kalau sendiri kewalahan. Apalagi piton terkenal dengan belitannya yang kuat dan bisa meremukkan tulang, apalagi sebesar ini,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved