Kasus Ular-ular Masuk Rumah di Denpasar Bali, Pemelihara Ular Ini Ungkap Penyebabnya
sejumlah rumah di wilayah Denpasar ditemukan kasus ular masuk ke dalam rumah. Tak cuma sekali dua kali, ada kasus pada satu semalam
Sementara itu, Kadek Adi Saputra dari Yayasan Bali Reptile Rescue, Jembrana, mengungkapkan bahwa ular merupakan reptil pemalu.
Ular tak akan menyerang jika tidak diserang.
"Ular sebenarnya pemalu. Ia tidak akan menyerang bila tidak diserang. Namun saat kita lihat ular dalam otak sudah berpikir untuk membunuh. Coba kita biarkan maka dia akan lewat," kata Adi Saputra, saat diwawancarai belum lama ini di Tabanan.
Sebelumnya, Seekor ular masuk ke rumah warga di Denpasar Barat. Kejadian ini terjadi pada Senin (8/4/2019) pukul 02.25 Wita.
Dari laporan warga, IB Yoga, BPBD Kota Denpasar pun melakukan penangkapan terhadap ular ini.
BPBD Kota Denpasar mengarahkan crew penangkap ular dari Pos Marhendradata, BPBD Kota Denpasar ke lokasi.
Diketahui bahwa ular tersebut berjenis belang kuning (keleng tebu).
Ular ini memiliki panjang 1.5 meter.
Menurut Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa beberapa waktu lalu ketika dikonfirmasi Tribun Bali mengatakan agar kejadian ular masuk rumah tak terulang ia mengimbau agar masayarakat membersihkan lingkungan sekitar dari rerimbunan semak yang bisa menarik perhatian ular.
Kata Pemelihara Ular
Ketut Oka Widhiartana mengungkapkan bahwa ular lebih agresif pada manusia saat sedang birahi.
“Ular itu akan lebih galak pada manusia saat masa kawin atau saat birahi. Ular jadi lebih agresif kepada manusia. Sehingga walaupun sudah jinak, harus lebih hati-hati supaya tidak terjadi hal yang diinginkan,” katanya saat ditemui di kediamannya, Kamis (9/5/2019) siang.
Oleh karena itu, bagi pemelihara ular tak hanya sekadar memelihara, namun harus paham karakter ular itu sendiri.
“Semakin lama memlihara ular, kita akan semakin tahu jenis karakternya,” kata Widhiartana.
Menurutnya, salah satu ular yang masih aman untuk dipelihara yakni ular piton.