Kulon Progo
Bandara NYIA Beroperasi Minimum Tanpa Perlindungan Sabuk Hijau
NYIA dimungkinkan belum punya pelindung alami dari ancaman bencana tsunami maupun abrasi saat operasi minimum akhir April 2019 ini.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Di sisi lain, Pemkab Kulon Progo sudah menyusun rencana detail teknis (DED) penataan kawasan wisata Pantai Glagah yang diyakini bakal membawa efek peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hasto menyebut, warga akan dilibatkan untuk bersama-sama membangun konsep pariwisata Pantai Glagah yang baru melalui konsep penataan dwifungsi mitigasi bencana dengan sabuk hijau sekaligus wisata yang mendatangkan rezeki ketimbang hanya hotel ilegal.
Baca: Runway NYIA Belum Sempurna, Kementerian Perhubungan Beri 7 Poin Mandatory
"PR saya itu memulihkan situasi yang ada di selatan bandara supaya kalau tambak dan rumah ditutup, mereka (warga) bisa bersama-sama membangun wisata. Tugas saya sebagai Bupati di daerah untuk berkomunikasi dengan mereka ini, maunya seperti apa," kata Hasto.
Disinggung terkait risiko adanya ancaman keselamatan NYIA atas adanya bangunan penginapan di selatan bandara tersebut, Hasto menepisnya.
Pihaknya mengupayakan komunikasi intensif secara door to door kepada warga untuk mengantisipasi ancaman tersebut.
Sabuk hijau di selatan NYIA itu menjadi bagian dari mitigasi bencana yang disusun AP I.
Sabuk hijau diharapkan bisa melindungi NYIA dari potensi ancaman bencana tsunami sekaligus mencegah abrasi di bibir pantai.
Apalagi, letak landasan pacu terhitung sangat dekat dengan area pantai.
Jika di area itu terdapat aktivitas penduduk, seperti adanya usaha penginapan dan lalu lalang pengguna jasanya, dikhawatirkan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkannya untuk membawa ancaman terhadap keselamatan pengguna jasa penerbangan di NYIA.
Project Manager Pembangunan NYIA PT AP I, Taochid Purnama Hadi tak banyak berkomentar terkait rencana penggusuran tambak udang dan penginapan di selatan NYIA untuk pembangunan sabuk hijau tersebut.
Menurutnya, kewenangan penataan kawasan tersebut bukan hanya di pihak AP I melainkan juga pihak-pihak terkait.
Baca: Bandara Baru NYIA Kulonprogo Bakal Berganti Nama Menjadi YIA
Pihaknya hanya bisa mengimbau agar kawasan itu murni digunakan untuk sabuk hijau dan tidak ada tambak udang lantaran berpotensi membahayakan operasi penerbangan.
"Karena dikhawatirkan apabila ada tambak lalu mengundang burung. Penginnya, segera sebelum bandara ini beroperasi kita mulai tanam vegetasi cemara udang sebagai barrier," kata Taochid.
Terkait pelaksanaan penggusuran itu, Taochid mengaku sedang mengkoordinasikannya dnegan pihak terkait, seperti pemerintah daerah.
Pihaknya juga siap membantu penataan lahan itu dengan mengerahkan peralatan yang ada di dalam proyek pembangunan NYIA.