Kota Yogya
DPRD Kota Yogya Siap Dukung Anggaran Pengentasan Stunting
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada 2018 jumlah anak yang mengalami stunting adalah 21 persen dari 3.585 angka kelahiran.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat belum lama ini mengatakan bahwa angka tersebut turun jauh dibanding stunting yang terjadi pada 3 tahun yang lalu.
"Penyebab stunting yakni saat kehamilan kurang memperhatikan kesehatan. Kita bentuk ANC (Antenatal Care). Jadi setiap ibu hamil memeriksakan kandungannya minimal 4 kali selama kehamilan, melakukan imunisasi, dan memperhatikan gizinya," bebernya.
Baca: 19,8 Persen Penduduk DIY Jadi Sasaran Pencegahan Stunting
Melalui ANC terpadu, lanjutnya, setiap ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh dan memenuhi standar yang ada sehingga kehamilannya terpantau.
"Jangan sampai nanti ke arah stunting," tambahnya.
Tak hanya diatasi sejak dalam kandungan, masalah stunting juga menggelayuti bayi yang baru lahir.
Stunting dapat dicegah dengan terus menerus memberikan ASI eksklusif selama enam bulan tanpa memberikan tambahan makanan lain.
"Baru setelah memasuki usia 6 bulan, selain ASI diberikan juga Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dicukupkan kebutuhan gizinya di sana sembari terus memberikan ASI," ungkapnya.(*)