Yogyakarta
Sri Sultan HB X Wacanakan Bus Besar Tidak Masuk ke dalam Kota
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mewacanakan pemanfaatan tanah kas desa untuk parkir bus besar.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Sultan juga berharap libur panjang akhir semester anak sekolah yang dilanjut Natal dan tahun baru dapat diisi dengan berbagai kegiatan positif bersama keluarga.
Sultan HB X mengatakan momen liburan akhir tahun selayaknya dapat dimanfaatkan untuk membangun kebersamaan dan ketahanan keluarga.
“Ini bisa menjadi liburan bersama keluarga dan dapat menjadi waktu bagi orang tua agar lebih dekat dengan anak-anaknya, serta membekali anak hal-hal positif agar tidak terjebak pada ancaman pergaulan di luar rumah yang sangat berbahaya,” jelasnya.
Baca: Cegah Kecelakaan Saat Arus Mudik, Bus Besar Dilarang Lewat Jalur Cinomati
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo menjelaskan, untuk taman parkir ini akan semakin mengurangi problematika klasik perparkiran di DIY.
Hingga saat ini, Pemprov masih membangun Tempat Khusus Parkir (TKP) di Jalan Beskalan.
TKP yang dianggarkan sekitar Rp 10 miliar ini pembangunannya juga sudah mencapai 80 persen.
TKP ini juga difungsikan untuk menampung kendaraan yang akan masuk ke Malioboro.
Untuk pengaturan parkir, ujarnya juga akan bekerjasama dengan pengelola parkir sebelumnya.
Konsep parkir di TKP Beskalan ini juga.
Di sisi lain, Dishub DIY juga masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta terkait parkir untuk becak kayuh dan andong.
Dua kendaraan non mesin ini, nantinya akan menjadi salah satu daya tarik wisata di sekitar Malioboro.
"Jika wacana ini disetujui maka kami tidak susah-susah membuat parkir Beskalan dan kantong parkir lainnya. Akan memudahkan juga dalam pengaturan arus lalu lintas," imbuhnya.
Baca: Shelter Bus Besar di Imogiri Diharapkan Tidak Bersifat Memaksa
Sebelumnya, Sigit juga sempat mewacanakan pemindahan wisata Gembira Loka ke taman hutan rakyat (Tahura) di perbatasan Patuk dan Playen, Gunungkidul.
Lahan bekas kebun binatang Gembira Loka bisa dijadikan lahan parkir yang luas.
Kawasan penyangga parkir pun bisa disiapkan pula di kawasan Banguntapan, Bantul.
Dari sisi bisnis, ujar Sigit, baik dipakai sebagai kebun binatang maupun parkir akan sama-sama mendatangkan keuntungan bagi pendapatan asli daerah Kota Yogya.
Bahkan, menurutnya, di atas areal parkir bisa dibuat pusat kuliner.
"Di sana bisa menampung banyak bus wisata dan lengkap dengan shuttle. Apalagi, di atasnya dibangun pusat kuliner," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)