Idul Adha 1439 H
Ini Penjelasan Terkait Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Di hari raya, baik itu Idul Fitri ataupun Idul Adha, disunahkan untuk banyak mengingat Allah dengan bertakbir.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Hari raya Idul Adha 1439 H akan dirayakan umat Islam di bulan Agustus 2018 ini.
Namun untuk waktu pastinya belum diketahui, karena masih menunggu sidang itsbat oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, pada 11 Agustus 2018 mendatang.
Di hari raya, baik itu Idul Fitri ataupun Idul Adha, disunahkan untuk banyak mengingat Allah dengan bertakbir.
Namun dalam pelaksanaannya, ada yang berbeda dengan takbir Idul Adha dan Idul Fitri.
Seperti TribunJogja.com kutip dari NU Online, takbir dalam Ied terbagi dua, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.
Baca: Idul Adha 2018 - Memahami Makna Hari Tasyrik dan Amalan-amalan yang Dianjurkan
Baca: Tuntunan Tata Cara Shalat Idul Adha dan Hukumnya
Takbir mursal adalah takbir yang pelaksanaannya tidak mengacu pada waktu shalat (sesuai KBBI salat), atau tidak harus dibaca setiap selesai shalat, baik fardu maupun sunnah.
Takbir mursal dapat dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Laki-laki dan perempuan sama-sama dianjurkan untuk melantunkan takbir.
Takbir mursal dilakukan mulai dari terbenamnya matahari malam Ied, hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Ied.
Kedua adalah takbir muqayyad, yakni takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus.
Takbir muqayyad dibaca mengiringi shalat, setelah selesai shalat, baik fardhu maupun sunnah.
Waktu pembacaan takbir muqayyad dilakukan setelah salat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Baca: Idul Adha 1439 H - Inilah Dasar Hukum, Kriteria Hewan Qurban hingga Aturan Pembagian Daging
Baca: Seperti Inilah Niat dan Tata Cara Mandi Sebelum Jalankan Shalat Idul Adha
Dari penjelasan itu dapat kita ketahui bahwa takbir pada malam Ied dinamakan takbir mursal.
Takbir hanya dilakukan setelah matahari terbenam di malam hari raya hingga waktu pelaksanaan shalat Ied.
Takbir ini dilaksanakan saat Idul Fitri.
Sedangkan takbir yang dilantunkan pada hari raya Idul Adha adalah takbir muqayyad.
Takbir muqayyad Idul Adha dilaksanakan dalam waktu lebih lama, yakni lima hari, mulai tanggal 9 sampai 13 Dzulhijjah setiap selesai shalat, baik fardhu ataupun sunah.
Namun takbir pada malam Idul Adha juga dapat disebut takbir mursal, karena pelaksanaannya tidak mengacu waktu shalat.
Baca: Sepenggal Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang Menjadi Sejarah Idul Adha
Adapun lafal takbiran adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
(Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i, Fathul Qarib al-Mujib dalam kitab Hasyiyah Al Bajuri [Thaha Putera]) h. 227-228). (tribunjogja.com)