Idul Adha 1439 H

Tuntunan Tata Cara Shalat Idul Adha dan Hukumnya

Artinya salat ini walaupun bersifat sunah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.

Penulis: Hanin Fitria | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
SALAT ID LEBARAN HAJI : Ribuan umat Islam menunaikan salat Idul Adha 1436 H di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM - Shalat (penulisan kamus KBBI, salat)  Id adalah ibadah salat sunah yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Salat Id termasuk dalam salat sunah muakkad.

Artinya salat ini walaupun bersifat sunah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.

Secara global syarat dan rukun salat id tidak berbeda dari salat lima waktu, termasuk soal hal-hal yang membatalkan.

Waktu salat Idul Adha dimulai setelah tingginya matahari seukuran satu tombak sampai tergelincir.

Yang paling utama, shalat Idul Adha dilakukan di awal waktu agar manusia dapat menyembelih hewan-hewan kurban

Adapun akhir waktunya adalah saat tergelincir matahari

Dalam pelaksanaan salat Idul Adhs umat muslim dianjurkan bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama.

Takbir dilantunkan setelah takbiratul ihram dan doa iftitah.

Setelah itu diperintahkan untuk membaca Surat Al-Fatihah.

SALAT ID LEBARAN HAJI
SALAT ID LEBARAN HAJI (TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Sementara pada rakaat kedua kita dianjurkan bertakbir sebanyak lima kali.

Saat melantunkan takbir terdaat jeda di antaranya. Dalam jeda tersebut umat muslim dianjurkan membaca zikir.

DIlansir Tribunjogja.com melalui NU Online berikut bacaan zikir di antara takbir dalam salat Idul Adha:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِي

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.

Artinya, “Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah mahabesar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang mahatinggi lagi mahaagung.”

Bacaan ini disarikan dari Busyral Karim halaman 355 karya Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin. Wallahu a‘lam. (jogja.tribunnews.com | Hanin Fitria)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved