Gunungkidul

Menristekdikti RI Dorong UMKM Mampu Bersaing dengan Produk Impor

Menristekdikti RI dorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu bersaing dengan produk impor.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto Pangaribowo
Menristekdikti RI, Mohammad Nasir menetepkan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI) Bidang Teknologi Pengemasan Makanan Tradisional Indonesia. Jumat (13/7/2018). 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu bersaing dengan produk impor.

Hal tersebut diungkapkan setelah acara kunjungan kerja Menristekdikti di Balai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jalan Yogya Wonosari km 31.5, Gading, Playen, Gunungkidul, Jumat (13/7/2018).

Baca: Pelaku Klitih di Gunungkidul Sempat Dimassa Warga

"Saat ini sudah ada teknologi pengalengan tinggal kita memikirkan bagaimana cara memasarkan produk UMKM lokal ini agar mampu bersaing dengan produk impor," tuturnya pada Tribunjogja.com.

Ia mengatakan selama ini peneliti selalu melihat kepada sisi penyedianya di satu sisi tidak ada penggunanya.

"Contohnya kita menggandeng UMKM, untuk menggunakan teknologi pengalengan," terangnya.

Ia berharap kedepannya produk lokal tidak hanya dijual di outlet-outlet saja tetapi juga dapat dipasarkan di bandara maupun pasar modern.

"Untuk produk harus memiliki ketahanan yang panjang (kadaluarsa) paling tidak satu tahun," katanya.

Baca: Implementasi Smartcard di Gunungkidul Masih Terkendala Perda

Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, Bupati Gunungkidul telah memberikan himbauan kepada pasar moderen untuk menjual produk-produk UMKM Gunungkidul.

"Kami bersama bupati sudah menghimbau kepada pasar modern agar ramah kepada produk-produk lokal UMKM Gunungkidul, bahkan Camat Patuk sampai mendatangi pasar modern agar mau menjual produk UMKM," katanya.

Ia mengatakan produk lokal harus memenuhi standar yang ditentukan.

"Harus ada standarisasi seperti standar kesehatan (higienis) makanan, rasa, dan hal-hal yang lain supaya produknya menarik. Kita akan berkoordinasi dengan Disperindag dan Bappeda kedepannya," tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved