Kesehatan
Manfaat Berbuka Puasa dengan Kurma
Glukosa, sukrosa, dan fruktosa yang terkandung di dalam kurma adalah jenis gula sederhana yang menjadi komponen karbohidrat.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pada bulan Ramadan buah kurma semakin banyak dicari oleh umat Islam.
Selain manis, buah kurma adalah anjuran nabi untuk dimakan saat berbuka puasa.
Seperti yang dilakukan oleh Niken Uswatun Chasanah (22) mahasiswa asal Temanggung yang kuliah di Yogyakarta.
Setiap tahun selama puasa, ia pasti menyempatkan diri untuk berburu kurma.
"Karena memang ada ajaran nabi kalau buka puasa makan kurma tiga biji," ujarnya saat dijumpai di pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta.
Sebagaimana dalam HR Al-Tirmidzi yang mengatakan jika salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma kering, karena hal itu mengandung keberkahan. Jika tidak ada, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan.
Niken pun mengatakan, hanya membeli kurma saat puasa.
Di luar Ramadan, ia jarang membeli buah yang berasal dari Timur Tengah ini.
Sementara dari kajian gizi, Lily Arsanti Lestari ahli gizi dari UGM mengatakan, kurma sebagian besar kandungannya adalah gula sederhana.
Hal itu bisa dibuktikan saat makan kurma akan terasa manis, karena mengandung sekitar 70 persen gula sederhana.
Glukosa, sukrosa, dan fruktosa yang terkandung di dalam kurma adalah sejenis gula sederhana yang menjadi komponen pembentuk zat pati tubuh atau karbohidrat.
"Sehingga kalau dikonsumsi saat buka puasa, dapat segera bisa diserap. Dan dengan dengan memakan kurma akan cepat memulihkan energi," terangnya.
Saat berbuka, sebelum makan barat ada baiknya untuk mengkonsumsi makanan ringan yang manis untuk pemulihan energi.
Terkhusus untuk pengidab diabetes, Lily menyarankan untuk tetap memperhitungkan kebutuhan gulanya.
"Kalau orang Diabtes militus masih pro dan kontra dalam mengkonsumsi kurma saat berbuka puasa karena kandungan gulanta itu. Tapi kalau dikonsumsi sesuai sunah, yakni cukup makan tiga kurma, maka itu tidak apa-apa," terangnya.
Sebelumnya, Dokter Rumah Sakit JIH, dr Moch Khalimur Rouf mengatakan bagi mereka yang memiliki diabetes sebaiknya konsultasi ke dokter untuk diarahkan apa yang harus dimakan terutama ada perubahan pola makan.
"Selama 14 jam nggak makan kan rasanya balas dendan makan yang manis, apa saja dimakan, itu menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis sekali. Tadinya gula rendah, makan manis langsung meningkat," kata Rouf.
Ditambahkannya, setelah buka puasa, sebaiknya jangan langsung mengkonsumsi makanan yang manis.
"Pelan-pelan membatalkan dulu, sunah nabi menggunakan kurma. Kurma pada zaman nabi mengandung serat tinggi, tidak terlalu manis seperti yang ada di pasaran, sekarang ini" tuturnya.(*)