Aktivitas Merapi
Status Merapi Masih Aman untuk Aktivitas Radius 2 Kilometer
Meskipun sempat terjadi 2 kali aktivitas Gunung Merapi pada hari yang bersamaan, namun status Gunung Merapi masih dikategorikan normal.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Mas Asih mengatakan, aktivitas yang terjadi pada hari ini lebih kecil dibandingkan dengan tanggal 11 Mei 2018 lalu. Mas Asih mengimbau agar warga jangan sampai panik dan terus waspada.
"Rumah saya yang ada di Pelemsari juga tidak terkena abu. Mungkin Kinahrejo iya, ini saya belum naik kesana. Namun secara umum kondusif dan normal.
Namun, warga juga harus waspada dan tetap memantau walaupun dengan menggunakan mata telanjang. Jangan lengah mudah-mudahan tidak ada apa-apa," ungkapnya.
Baca: Erupsi Freatik 2 Kali dalam Sehari, BPBD DIY Imbau Para Pendaki Tak Lakukan Camping di Atas Merapi
Heri Suprapto selaku Kepala Desa Kepuharjo, mengatakan jika dirinya sempat memantau ke Bungker Kaliadem.
Disana masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasanya.
"Saya tadi ke Kaliadem, sampai saat ini saya tetap memantau. Aktivitas masyarakat juga tetap seperti biasanya, lancar-lancar saja. Abu juga tidak turun sama sekali disini," terangnya.
Mengenai wisata, Heri mengatakan jika pelaku wisata juga masih diperbolehkan untuk tetap buka. Asalkan lebih dari Radius 2 kilometer.
"Warga saya yang kan jarak rumahnya lebih dari 5 kilometer. Kalau untuk wisata masih boleh. Lebih dari 3 kilo kan tidak bahaya. Wisata juga tetap jalan. Berbeda dengan tanggal 11 kemarin yang sempat tutup selama 1 hari," jelasnya.
Heri juga mengatakan, jika semua perangkat desanya saat ini sudah dibekali dengan Handy Talky (HT) yang sewaktu-waktu bisa dihubungi dengan mudah.
"Jangan panik, tiap RT disana sudah pegang HT, sewaktu-waktu bisa untuk dihubungi. Mereka juga selalu kontak dengan pos pantau di Kaliurang," jelasnya.
Baca: Terkait Erupsi Freatik Merapi, Ini Penjelasan Ahli
Menanggapi mengenai aktivitas tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan jika warga masyarakat harus senantiasa waspada dan siaga.
"Yang penting masyarakat waspada dan jangan lengah. Merapi itu kan suatu saat juga akan melakukan aktivitasnya. Terkadang juga mengejutkan dan tidak ada tanda-tanda, itu sudah beberapa kali terjadi," ungkapnya.
Bupati juga mengatakan jika BPBD Kabupaten Sleman juga selalu on call dan siaga 24 jam.
"Jika suatu saat ada kejadian BPBD berupaya untuk merapat di manapun itu. Namun disamping BPBD siap, masyarakat juga harus lebih siaga. Dengan kebersamaan itulah kita akan bisa menghadapi. Tidak hanya erupsi, namun bencana-bencana yang lain," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)