Sleman

PSN Penting untuk Pencegahan DBD

Menurutnya bulan Januari adalah puncak serangan DBD seiring dengan puncaknya musim penghujan.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
AFP PHOTO/MARVIN RECINOS
Nyamuk Aedes Aegypti. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Selama musim penghujan masyarakat diajak untuk terus menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan tiga M plus.

Yakni menguras, menutup, mengubur dan ditambah mendaur ulang.

Kegiatan ini harus dilakukan agar tidak ada air menggenang.

Air menggenang adalah tempat yang dicari nyamuk untuk berkembang biak.

Maka langkah PSN adalah cara yang efektif untuk memutus rantai perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penular penyakit DBD.

Baca: Dinkes Kota Yogyakarta Keluarkan Surat Edaran Terkait Kewaspadaan Penyakit DBD

Kabid Penanggulangan Penyakit, Dinkes Sleman Novita Krisnaini memaparkan, diperlukan peran masyarakat untuk sadar akan kebersihan lingkungan di mulai dari kebersihan di rumahnya sendiri dengan melakukan PSN.

Sedangkan fogging adalah langkah terakhir jika terjadi perluasan kasus DBD.

"PSN itu sangat penting. Dinkes memang telah menyiapkan 200 fogging untuk mengantisipai lonjakan kasus DBD, tapi ini bukan untuk pencegahan. Fogging merupakan salah satu upaya untuk penanggulangan kasus DBD," terangnya, Senin (28/1/2019).  

Diterangkannya, jika suatu wilayah ada kasus dan terjadi perluasan kasus, maka upaya yang dilakukan adalah fogging.

Buka berarti akan dilakukan fogging secara merata ke seluruh wilayah Kabupaten sleman . 

"Pencegahan utama tetap melalui PSN dengan 3M plus. Pelaksanaan fogging tetap sesuai indikasi karena ada dampak negatifnya yakni biaya mahal, merusak ekosistem, hanya membunuh nyamuk dewasa, dan dilaksanakan pada dini hari," ucapnya.

Baca: Hati-Hati, Nyamuk DBD Sudah Beradaptasi

Adapun dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, tercatat 144 kasus dengan satu orang meninggal di tahun 2018 kemarin.

Angka ini mengalami penurunan drastis di mana pada tahun 2017 terdapat 427 kasus dengan empat orang meninggal, dan tahun 2016 terdapat 880 kasus dengan sembilan orang meninggal.

Kendati mengalami penurunan kasus dibandingkan tahun sebelumnya, namun ancaman DBD tetap ada, maka dari itu Novita mengajak masyarakat untuk terus menggalakan PSN

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman, Dulzaini menambahkan pada bulan Januari 2019 ini terdapat 30 kasus DBD di wilayah Sleman.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved