TOPIK
Puisi Taufiq Ismail
-
Puisi Dari Catatan Seorang Demonstran Taufiq Ismail : Inilah peperangan Tanpa jenderal
-
Puisi Oda Bagi Seorang Sopir Truk Taufiq Ismail : Sebuah truk lama Dengan supir bersahaja
-
Puisi Ketika Burung Merpati Sore Melayang Taufiq Ismail: Langit akhlak telah roboh di atas negeri
-
Puisi Kalian Cetak Kami Jadi Bangsa Pengemis Taufiq Ismail: Kami generasi yang sangat kurang rasa
-
Puisi Takut 66 Takut 98 Taufiq Ismail: Mahasiswa takut pada dosen Dosen takut pada dekan Dekan takut pada rektor
-
Puisi Syair Empat Kartu Di Tangan Taufiq Ismail: Ini bicara blak-blakan saja, bang Buka kartu tampak
-
Puisi Bayi Lahir Bulan Mei 1998 Taufiq Ismail: Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
-
Puisi Presiden Boleh Pergi Presiden Boleh Datang Taufiq Ismail: Sebuah orde tenggelam sebuah orde
-
Puisi Adakah Suara Cemara Taufiq Ismail: buat Ati Adakah suara cemara Mendesing menderu padamu
-
Puisi Kopi Menyiram Hutan Taufiq Ismail : Tiga juta hektar Halaman surat kabar Telah dirayapi api
-
Puisi Dari Catatan Seorang Demonstran Taufiq Ismail: Inilah peperangan Tanpa jenderal, tanpa senapan
-
Puisi Bagaimana Kalau Taufiq Ismail: Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam
-
Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Taufiq Ismail: Tidak ada pilihan lain Kita harus Berjalan
-
Puisi Seorang Tukang Rambutan Pada Istrinya Taufiq Ismail: Tadi siang ada yang mati
-
Puisi Mencari Sebuah Mesjid Taufiq Ismail: sebuah masjid yang tiang-tiangnya pepohonan di hutan
-
Puisi Bukit Biru, Bukit Kelu Taufiq Ismail:Adalah hujan dalam kabut yang ungu Turun sepanjang gunung
-
Puisi La Strada, Atau Jalan Terpanggang Ini Taufiq Ismail: Kini anak-anak itu telah berpawai pula
-
Puisi Dengan Puisi, Aku Taufiq Ismail: Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan
-
Puisi Bendera Laskar Taufiq Ismail: Kali pertama, di halaman kampus, pagi itu telah berkibar bendera
-
Puisi Mencari Sebuah Mesjid Taufiq Ismail: Aku diberitahu tentang sebuah masjid yang tiang-tiangnya
-
Puisi Rendez C Vous Taufiq Ismail: Sejarah telah singgah Ke kemah kami Ia menegur sangat ramah
-
Puisi Malam Sabtu Taufiq Ismail: Berjagalah terus Segala kemungkinan bisa terjadi Malam ini
-
Puisi Benteng Taufiq Ismail: Sesudah siang panas yang meletihkan Sehabis tembakan-tembakan yang
-
Puisi 06:30 Taufiq Ismail: Di pusat Harmoni Pada papan adpertensi Arloji Castell Tertulis begini
-
Puisi Silhuet Taufiq Ismail: Gerimis telah menangis Di atas bumi yang lelah Angin jalanan yang panjang