Reshuffle Kabinet Merah Putih
Profil 11 Pejabat Baru yang Dilantik Prabowo Hari Ini: Erick Thohir, Ahmad Dofiri, M Qodari
Berikut profil lengkap 11 pejabat yang dilantik Presiden Prabowo hari ini dalam reshuffle Kabinet Merah Putih.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak sebelas pejabat baru termasuk menteri, wakil menteri, dan pimpinan badan, dilantik Presiden Prabowo Subianto hari ini dalam reshuffle (perombakan) Kabinet Merah Putih, Rabu (17/9/2025).
Sebelas pejabat baru tersebut adalah :
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) : Djamari Chaniago
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) : Erick Thohir
- Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) : Afriansyah Noor
- Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) : Rohmat Marzuki
- Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) : Farida Farichah
- Kepala Badan Komunikasi Pemerintah : Angga Raka Prabowo
- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) : Muhammad Qodari
- Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) : Sarah Sadiqa
- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) : Nanik Sudaryati Deyang
- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) : Sony Sanjaya
Baca juga: Kata Purbaya Yudhi Sadewa Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Hanya Suara Sebagian Kecil, Ekonomi Kuncinya
Baca juga: Video Evakuasi Diduga Rheza Sendy Pratama Tuai Sorotan, Ini Kata Kapolda DIY
Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian : Ahmad Dofiri
Berikut profil pejabat baru yang dilantik dalam Reshuffle Kabinet Merah Putih hari ini, seperti dirangkum Tribunjogja.com dari Kompas.com dan sumber lainnya.

1. Djamari Chaniago (Menko Polkam)
Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949.
Ia merupakan purnawirawan TNI lulusan AKABRI pada 1971.
Djamari pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di kemiliteran, termasuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 23 Mei 1998 hingga 24 November 1999.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 9 November 1999 hingga 1 Maret 2000.
Djamari juga pernah mengisi kursi Kepala Staf Umum TNI pada 8 Maret 2000 sampai 16 Maret 2004.
2. Erick Thohir (Menpora)

Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970.
Ia pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) 2004–2006.
Erick juga menjabat Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia pada 31 Oktober 2015-9 Oktober 2019.
Seperti diketahui, sebelum dilantik sebagai Menpora hari ini, Erick Thohir sebelumnya menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia sudah menjabat Menteri BUMN sejak masa pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.
Erick Thohir juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 16 Februari 2023 sampai sekarang.
Baca juga: Dampingi Anak Korban Dugaan Kekerasan Aparat pasca-Demo di Magelang, Tim LBH Jogja Dibuntuti OTK
Baca juga: Tahan 583 Orang yang Diamankan Saat Demo Akhir Agustus Lalu, Polisi Buka Ruang RJ untuk Pelaku Anak
3. Afriansyah Noor (Wamenaker)

Afriansyah Noor lahir di Jambi, 20 April 1972.
Ia dikenal sebagai Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) era Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya, di era Presiden Jokowi, ia juga pernah menjabat sebagai Wamenaker, tepatnya mulai 15 Juni 2022 hingga 20 Oktober 2024. Saat itu yang menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan adalah Ida Fauziyah.
Adapun dalam dunia politik, meski puluhan tahun bergabung di PBB (1999–2025), mulai 2025 ia bergabung dengan Partai Demokrat.
Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat.
4. Rohmat Marzuki (Wamenhut)
Rohmat Marzuki lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1980.
Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Fraksi Partai Gerindra Periode 2024-2029.
Rohmat berada di Komisi B yang membidangi perekonomian dan keuangan, sekaligus menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Tengah.
Rohmat terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Tengah setelah mendapatkan 59.451 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah 5 yang meliputi Grobogan dan Blora.
Di internal Partai Gerindra, Rohmat Marzuki menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah dan Kabid Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
Dikutip dari Kompas.com, Rohmat Marzuki mendapat gelar S.Hut. atau Sarjana Kehutanan setelah lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM).
5. Farida Farichah (Wamenkop)
Farida Farichah lahir di Grobogan, Jawa Tengah, pada 20 Juli 1986.
Ia mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dari Universitas Negeri Semarang dan Magister Sains (M.Si.) dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Diketahui, Farida adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Di PKB periode 2024-2029, Farida Farichah menduduki posisi Sekretaris DPP PKB.
Namanya juga masuk dalam daftar anggota Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama, organisasi perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Ia juga pernah menjadi Tenaga Ahli anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yakni masa jabatan 2014–2019 dan 2019–2024.
Baca juga: Presiden Prabowo Reshuffle Kabinet, Sri Sultan HB X Harapkan Penguatan Ekonomi Nasional
Baca juga: Momen Presiden Prabowo Bertemu Lima Mantan Menterinya yang Terkena Reshuffle
6. Angga Raka Prabowo (Kepala Badan Komunikasi Pemerintah)
Angga Raka Prabowo lahir di Jakarta pada 8 September 1989.
Sebelum dilantik sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) sejak era Jokowi hingga era Prabowo.
Angga juga menjabat Komisaris Utama Telkom Indonesia sejak 1 Juni 2025.
Ia tercatat sebagai politikus Partai Gerindra dan merupakan loyalis Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto.
Dia bergabung dengan Partai Gerindra sejak 2008.
Di Partai Gerindra, ia sempat dipercaya mengemban posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) sekaligus Ketua Badan Komunikasi.
7. Muhammad Qodari (Kepala Staf Kepresidenan)

Muhammad Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 1973.
Ia menyelesaikan mendapat gelar S1 bidang Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia, kemudian menempuh S2 bidang Political Behaviour di University of Essex, Inggris.
Setelah itu, pada 2016, Qodari mendapat gelar Doktor Ilmu Politik dari Fisipol UGM.
Sebelum dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan, ia sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
Qodari pernah membuat publik heboh saat menggagas Jokowi-Prabowo 2024 (Jokpro2024).
Ia menghadiri talkshow di Mata Najwa dan berbicara tentang dukungannya pada Jokpro2024 sambil menggunakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo.
8. Sarah Sadiqa (Kepala LKPP)
Sarah Sadiqa lahir di Jakarta 18 Januari 1970.
Ia lulus S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada 1992, selanjutnya mengambil S2 Master of Science di Northeastern University, Boston, Amerika Serikat, dan lulus pada 1999.
Dikutip dari Kompas.com, Sarah pernah mengisi sejumlah posisi di LKPP, yaitu :
- Direktur Direktorat Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional (April 2011 - Januari 2013)
- Direktur Direktorat Perencanaan Pengadaan RAPBN (Januari 2013 - Oktober 2013)
- Direktur Pengembangan Sistem Katalog (Oktober 2013 - Februari 2014)
- Direktur Direktorat Pelatihan Kompetensi (Februari 2014 - Juli 2015)
- Deputi Bidang Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Sistem Informasi (Juli 2015 - Februari 2020)
- Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan sejak Februari 2020 sampai akhirnya dilantik sebagai Kepala LKPP.
9. Nanik Sudaryati Deyang (Wakil Kepala BGN)

Nanik Sudaryati Deyang atau Nanik S Deyang dulunya merupakan seorang jurnalis di Tabloid Bangkit, yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia dan pemimpin media dari Kelompok Media Peluang (KMP). Ia lahir pada 3 Januari 1968.
Dikutip dari Kompas.com, selama menjadi wartawan, ia dikenal sosok perempuan yang kritis terhadap berbagai isu baik sosial, politik, dan ekonomi.
Nanik memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga untuk Pilpres 2019.
Pada Oktober 2024 Nanik dilantik sebagai Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan periode tahun 2024-2029 oleh Presiden Prabowo.
Pada 12 Juni 2025, ia diangkat sebagai Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) oleh Kementerian BUMN.
Kini, ia menjabat sebagai Wakil Kepala BGN yang fokusnya adalah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebagai catatan, saat menjabat sebagai tim sukses Prabowo-Sandiaga pada 2018 lalu, Nanik S Deyang diperiksa polisi sebagai saksi dalam kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dengan tersangka Ratna Sarumpaet.
Kabid Humas Polda Metro Jaya yang menjabat saat itu, Kombes Argo Yuwono, menyampaikan bahwa Nanik diperiksa sebagai saksi karena dia yang memberi tahu kepada Prabowo bahwa Ratna dianiaya.
"Jadi Bu Nanik ini perannya adalah dia yang memberitahukan bahwa RS (Ratna Sarumpaet) dianiaya, memberitahukan kepada Pak Prabowo. Kami akan gali keterangannya seperti apa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, diwartakan Kompas.com pada Jumat (12/10/2018).
Kasus Ratna Sarumpaet

Kasus bermula ketika Ratna Sarumpaet menjalani operasi plastik di Klinik Bina Estetika, Menteng, akhir September 2018.
Wajah Ratna menjadi lebam dan bengkak akibat operasi sedot lemak di wajah.
Lantaran malu dengan kondisi wajahnya, dia memutuskan berbohong.
Dikutip dari Kompas.com, Ratna Sarumpaet mengaku dipukul orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Kebohongan Ratna menampilkan wajahnya yang lebam tersebar di media sosial.
Bahkan, kabar itu sampai ke telinga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sejumlah pihak mengecam pemukulan terhadap Ratna.
Namun, tak butuh waktu lama, kebohongan terkuak dan seketika berbalik menjadi jeratan hukum bagi Ratna.
Pada Kamis (11/7/2019), Ratna Sarumpaet divonis dua tahun penjara atas penyebaran hoax.
10. Sony Sanjaya (Wakil Kepala BGN)
Brigjen Pol Sony Sonjaya lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Oktober 1967.
Ia lulus dari Akpol pada 1991.
Sony pernah menjabat sebagai Kapolres Simalungun, Kapolres Majalengka dan Kapolres Bandung.
Setelah itu, ia juga diketahui pernah menjabat sebagai Wadirreskrimsus Polda Jabar, Kabag Anev Bareskrim Polri, dan Direskrimum Polda Aceh.
Sony juga sempat menjabat sebagai Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN sebelum akhirnya dilantik jadi Wakil Kepala BGN bersama Nanik S Deyang.
11. Ahmad Dofiri (Penasihat Khusus Presiden)

Ahmad Dofiri adalah polisi yang lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 4 Juni 1967.
Ia lulus Akpol pada 1989. Saat itu, ia meraih predikat lulusan terbaik dan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Dofiri melanjutkan pendidikan kepolisian lanjutan, termasuk di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, hingga Sespimti Polri.
Berikut beberapa jabatan Ahmad Dofiri seperti dikutip dari Kompas.id :
- Kapolres Bandung (2007)
- Kapoltabes Yogyakarta (2009)
- Kapolda Banten (14 April 2016-5 Oktober 2016)
- Kapolda DIY (4 November 2016-6 Desember 2019)
- Kapolda Jawa Barat (16 November 2020-31 Oktober 2021)
- Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (31 Oktober 2021-26 Februari 2023)
- Inspektur Pengawasan Umum Polri (26 Februari 2023-11 November 2024)
- Wakapolri (November 2024-Juni 2025)
Tiga bulan setelah pensiun pada 4 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik Dofiri sebagai Ketua Tim Reformasi Polri.
Kini, ia menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian.
Sebagai informasi, ketika menjabat sebagai Kabaintelkam, Dofiri memimpin sidang Komisi Kode Etik Polri yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
(Tribunjogja.com/Kompas.com/Kompas.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.