Ali Khamenei Tegaskan Iran Tak Akan Hentikan Program Pengayaan Uranium

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan negaranya tidak akan menghentikan program pengayaan uranium

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
khamenei.ir
ALI KHAMENEI NUKLIR - Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga Martir Keamanan di husayniyya Imam Khomeini pada Minggu (27/10/2024). Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklir Iran tidak akan membawa manfaat 

TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan negaranya tidak akan menghentikan program pengayaan uranium.

As-Sayyid Syarif Ali Hosseini Khamenei Al-Husaini adalah Marja Muslim Syiah dan pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran

Merupakan keturunan ke-38 Nabi Muhammad SAW dari jalur Husaini.

Menurut Pasal 107 dan 110 Konstitusi Republik Islam Iran, ia adalah pejabat tertinggi negara dan Panglima Angkatan Bersenjata

Penegasan itu disampaikan oleh Ayatollah Ali Khamenei untuk merespon potensi penerapan sanksi internasional baru terhadap Teheran.

Menurut Khamenei, negosiasi dengan AS merupakan jalan buntu dan tidak  akan membawa manfaat.

Hasil dari negosiasi itu menurut Khamenei sudah bisa dibaca, yakni penutupan program nuklir dan pengayaan.

"Perundingan dengan AS merupakan 'jalan buntu'. Hasilnya adalah penutupan kegiatan nuklir dan pengayaan. Ini bukan negosiasi, ini pemaksaan," ujar Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah Iran, Rabu (24/9/2025) dikutip dari Tribunnews.com yang melansir India Today.

"Kami tidak menyerah, dan kami tidak akan menyerah," katanya. Ia juga menegaskan program nuklir Iran bersifat damai.

"Kami tidak memiliki bom nuklir, tidak akan memilikinya, dan tidak berencana menggunakannya," tegasnya.

Baca juga: Keluarga Almarhum Iko Kirimkan Surat Protes ke Kompolnas, Ini Alasannya

Sebelumnya, sejumlah negara kembali mendesak kepada Iran agar melanjutkan perundingan dengan AS dan mengizinkan inspeksi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

"Iran harus mengambil langkah dalam beberapa hari, bahkan mungkin beberapa jam, untuk mengatasi kekhawatiran atas program nuklirnya dan memberi IAEA akses ke semua lokasi nuklir," kata Kementerian Luar Negeri Jerman,Rabu (24/9/2025).

Eropa telah mengaktifkan mekanisme "snapback" untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran karena dianggap melanggar perjanjian nuklir 2015.

Jika tidak ada kesepakatan hingga akhir pekan, sanksi akan berlaku mulai Minggu, termasuk pembekuan aset Iran, penghentian kesepakatan senjata, dan sanksi atas program rudal balistik.

Khamenei menegaskan komentarnya ditujukan kepada AS, bukan Eropa, dan menekankan program nuklir Iran untuk tujuan damai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved