Pemerintah Iran Deportasi Puluhan Ribu Warga Afghanistan yang Curigai jadi Mata-mata Israel

Salah satu upaya untuk menangkal masuknya mata-mata Israel adalah dengan mendeportasi ribuan warga Afghanistan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
WARGA AFGANISTAN DIUSIR - Ribuan warga Afghanistan diusir dari Iran usai munculnya tuduhan mata-mata asal Israel. Setidaknya 30.000 hingga 50.000 orang telah dipulangkan paksa secara mendadak ke Afghanistan menurut laporan data dari lembaga bantuan internasional. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Iran meningkatkan kewaspadaan terhadap penyusupan mata-mata Israel ke wilayahnya.

Salah satu upaya untuk menangkal masuknya mata-mata Israel adalah dengan mendeportasi ribuan warga Afghanistan.

Mereka dicurigai sebagai mata-mata Israel.

Pemerintah Iran mencurigai sejumlah sejumlah warga asing, termasuk imigran dan pekerja Afghanistan, berperan sebagai agen atau simpatisan Israel.

Sejak kebijakan itu diterapkan, pemerintah Iran setidaknya sudah mendeportasi antara 30.000 hingga 50.000 warga Afghanistan.

Dikutip dari Tribunnews.com yang melansir pemberitaanThe Guardian, banyak pengungsi yang didepak dari Iran adalah generasi kedua yang tak pernah mengenal Afghanistan.

Beberapa di antara mereka bahkan tidak membawa uang sepeser pun. Upah kerja di Iran tak dibayar. Mereka tiba dengan pakaian di badan dan kartu SIM Iran yang tak lagi bisa digunakan di wilayah baru.

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun menggenggam erat bonekanya.

Baca juga: Cerita Penerima UGR Tol Jogja-Bawen di Magelang: Dulu Beli Tanah Rp250 Juta, Kini Dibayar Rp5 Miliar

“Dia orang Iran. Sekarang aku pengungsi dan dia juga harus jadi pengungsi,” katanya polos.

Ada pula sepasang suami istri yang memegang selimut, melindungi empat anak mereka dari terik matahari.

Mereka telah melakukan itu berjam-jam, dengan badan yang basah oleh keringat.

Anak-anak mereka berpegangan satu sama lain, menatap dengan waspada dan takut. Hari itu adalah momen pertama mereka di Afghanistan, negara "tanah air" mereka. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved