Diliputi Rasa Gugup, Norma Nekat Cegat Kapolda Riau, Ini Tujuannya

Dengan perasaan gugup, Norma (50), warga Kabupaten Meranti, Pekan Baru memberanikan diri untuk menemui Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/IDON
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan saat diwawancarai Kompas.com terkait banyaknya tambang emas ilegal di Kabupaten Kuansing, Riau, Rabu (30/7/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Norma (50), warga Meranti, nekat mencegat Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan untuk menyerahkan laporan kasus mafia tanah yang menjerat suaminya, Eramzi, yang pernah dipenjara akibat dugaan pemalsuan surat.
  • Norma mengaku tanahnya diambil dengan SKGR palsu dan berharap Kapolda menindaklanjuti laporan yang dianggap lambat dan tidak adil.
  • Penasihat hukum menyebut suaminya dikriminalisasi, sementara pihak terlapor diduga memakai dokumen palsu; kasus kini ditangani Subdit II Ditreskrimum Polda Riau.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, PEKANBARU - Dengan perasaan gugup, Norma (50), warga Kabupaten Meranti, Pekan Baru memberanikan diri untuk menemui Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan saat melaksanakan kunjungan kerja di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, Selasa (18/11/2025) lalu.

Keinginannya untuk bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Polda Riau itulah yang mengalahkan rasa gugupnya sehingga dia nekat untuk langsung mendekat saat Kapolda Riau hendak naik kendaraan.

Tujuannya cuma satu, ingin mengadukan laporannya ke kepolisian yang lambat ditangani sekaligus meminta keadilan untuknya karena menjadi korban mafia tanah.

Norma mengaku tanah miliknya diambil oleh seorang warga berinisial H alias A menggunakan surat jual beli palsu.

Bahkan tak hanya tanahnya yang diambil, suami Norma yang bernama Eramzi (58) harus dipenjara selama 1 tahun 6 bulan sebelum akhirnya bebas karena dituduh memalsukan surat dan mencuri batang sagu di lahan yang ia klaim sebagai miliknya sendiri.

Dikutip dari Kompas.com, Norma mengaku awalnya dirinya mendengar kalau Kapolda tengah melaksanakan kunjungan kerja di SMA 3 Selatpanjang.

Mendengar hal itu, Norma langsung memberanikan diri untuk datang.

Tak lupa dia membawa surat laporan polisi yang dibuatnya untuk diserahkan kepada Kapolda.

Saat itu Norma tak langsung mencegat Kapolda, tapi dia memilih menunggu di gerbang sekolah.

 “Pada 18 November 2025, Pak Kapolda Riau datang ke SMA 3 Selatpanjang, acara nanam pohon. Sekitar jam 09.00 WIB, saya menunggu dia di gerbang sekolah,” ujar Norma saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (22/11/2025).

Sebagai orang kecil, Norma saat mengaku sangat gugup ketika hendak mencegat Kapolda.

Melihat Kapolda keluar dari sekolah dan hendak naik mobil dinasnya, Norma kemudian langsung berjalan menuju ke Kapolda dan menyodorkan surat laporan polisi yang telah dibuatnya.

"Pas Pak Kapolda mau naik mobil, saya datang ke dia sodorkan surat bukti laporan polisi, sambil bilang, 'tolong, Pak, suami saya jadi korban mafia tanah'. Pak Kapolda ambil surat itu dan bilang, ‘iya, Bu’. Surat laporan itu dibawa sama Pak Kapolda. Waktu itu saya sangat gugup," katanya. 

Meski pertemuan itu hanya berlangsung singkat, Norma merasa lega karena Kapolda bersedia menerima surat tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved