Cucu Mahfud MD Harus Dirawat 4 Hari di Rumah Sakit karena jadi Korban Keracunan Program MBG di Yogya

Cucu mantan Menteri Menko Polhukam Mahfud MD menjadi korban keracunan massal program Makan Bergizi Gratis di wilayah DIY

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD saat menemui wartawan di Balairung, Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (4/02/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM - Cucu mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi korban keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah DIY.

Bukan hanya satu, tapu dua cucu Mahfud MD yang menjadi korban keracunan massal program andalan Prabowo-Gibran tersebut.

Bahkan salah satunya harus menjalani rawat inap di rumah sakit lantaran kondisinya drop.

Informasi mengenai dua cucunya menjadi korban keracunan massal MBG ini disampaikan langsung oleh Mahfud MD dalam podcast yang diunggah di akun Youtube Mahfud.

Dalam podcast bertajuk 'Bereskan Tata Kelola MBG' tersebut, Mahfud MD menjelaskan kronologi dua cucunya mengalami keracunan massal setelah mengkonsumsi menu makanan yang disediakan di sekolah.

 "Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja," ujar Mahfud dikutip dari Kompas.com.

"Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah," jelasnya.

Baca juga: Taru Martani Yogyakarta Sambut Baik Keputusan Pemerintah Tak Naikkan Tarif Cukai Rokok

Menurut Mahfud, salah satu cucunya yang mengalami keracunan harus dirawat di rumah sakit.

Bahkan cucunya tersebut harus dirawat selama 4 hari.

 "Nah yang enam itu, enam dan kakaknya gitu, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu, habis muntah-muntah sehari disuruh pulang, bisa dirawat di rumah. Tapi yang ini (cucu kedua) sampai empat hari di rumah sakit. Ada 2, iya bersaudara, beda kelas. Di sekolah yang sama," papar Mahfud.

Dalam podcast tersebut, Mahfud MD menyebut kasus keracunan massal dalam program MBG ini bukan hanya soal angka saja.

Namun menurutnya kasus itu terkait dengan nyawa manusia dan kesehatan.

 "Dan memang itu menjadi isu nasional juga ya, meskipun betul itu hanya 0,0017 persen, kata Presiden, dan kecil sekali kan memang. Tapi kan juga jutaan pesawat terbang di dunia ini lalu lalang setiap hari, kecelakaan satu aja tidak sampai 0,001 persen, orang ribut. Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan," katanya.

 "Ini bukan persoalan angka, ini harus diteliti lagi apa masalahnya," imbuh Mahfud.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved