IHSG Diprediksi Bergerak Menguat, Tapi Tetap Waspada Risiko Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat pada kisaran 7.980-8.020 pada perdagangan Senin (15/9/2025).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
thikstockphotosIlustrasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat 

TRIBUNJOGJA.COM - IHSG merupakan indeks yang mencerminkan pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jadi, IHSG menggambarkan kondisi pasar saham Indonesia secara keseluruhan dalam suatu periode waktu. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat pada kisaran 7.980-8.020 pada perdagangan Senin (15/9/2025).

Hal ini terjadi setelah pada Jumat (12/9) IHSG berhasil ditutup naik 106,15 poin atau sekitar 1,37 persen ke level 7.854.

Fakta dan Analisis Teknis

Menurut analis dari Phintraco Sekuritas, secara teknis terlihat sinyal reversal dari indikator Stochastic RSI, dan negative slope pada MACD mulai menyempit.

IHSG juga berhasil ditutup di atas rata-rata bergerak 20 hari (MA20), yang dianggap mendukung potensi penguatan lebih lanjut.

Fokus perhatian investor global pekan ini diarahkan pada pertemuan The Fed tanggal 16-17 September, yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,00 persen -4,25 persen (dari 4,25 % -4,50 % ).

Sementara di tingkat domestik, analis memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku BI Rate pada level 5,00 % .

Analis Phintraco merekomendasikan saham-saham seperti INCO, BMRI, TINS, KRAS, CLEO, dan BRIS sebagai pilihan menarik untuk perdagangan Senin.

Skenario Alternatif & Rekomendasi dari Pihak Lain

MNC Sekuritas mengemukakan bahwa dalam skenario best case, IHSG bisa menembus kisaran 8.022-8.102 bila mampu melewati resistensi di level sekitar 7.943.

Namun, mereka juga memberi catatan bahwa IHSG mudah sekali terkoreksi. Dukungan (support) berada di sekitar 7.726 dan 7.619, sementara resistensi (resistance) utama di kisaran 7.943 hingga 8.017.

Jika IHSG gagal mempertahankan level-level penting tersebut, ada risiko pergerakan turun menuju kisaran 7.233-7.390 sebagai bagian dari wave koreksi.

Untuk saham pilihan, MNC merekomendasikan ANTM, MDKA, WIFI, dan CMRY, terutama dengan strategi buy on weakness.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved