Penampakan Tumpukan Batuan Kuno Terlilit Akar Pohon di Umbul Gedaren Klaten

Temuan Bebatuan Kuno di Umbul Gedaren Klaten Diduga Candi Petirtaan Era Mataram Kuno. Umbul Gedaren, Klaten, Candi Petirtaan, ODCB, Mataram Kuno

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
TERLILIT AKAR: Susunan batu diduga batuan candi terlilit akar pohon di Umbul Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
 
  • Pemerintah desa dan pegiat sejarah dorong pelestarian situs budaya.

 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Desa (Pemdes) Gedaren merehab dan memperluas kawasan Umbul Gedaren di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Proyek pengembangan wisata air Umbul Gedaren itu tanpa sengaja mengungkap temuan bebatuan kuno yang diperkirakan termasuk obyek diduga cagar budaya (ODCB). 

Bentuk Batu

Sejumlah batuan yang ditemukan itu ada yang berbentuk berbentuk lumpang (wadah bejana dari batu), umpak, dan kotak prigen bertakik yang biasa ditemukan pada bangunan candi. 

Semua bebatuan kuno berbahan dasar batu andesit itu dikumpulkan menjadi satu di sisi barat kolam Umbul Gedaren. Bebatuan itu ditemukan di dasar dan tepian Umbul Gedaren.

Mataram Kuno

Pengiat Sejarah Kabupaten Klaten, Hari Wahyudi, angkat suara terkait penemuan batu-batuan diduga ODCB di Umbul Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Berdasarkan analisa dari bebatuan kuno yang ditemukan, Hari menduga kuat bahwa batu-batu itu bagian dari kompleks Candi Petirtaan. 

Dia menjelaskan, Candi Petirtaan adalah tempat pemandian suci. Pada zaman dulu, Candi Petirtaan digunakan untuk ritual pembersihan dan penyucian diri sebelum menuju ke candi utama. 

"Kalau diperhatikan di pojok umbul dekat joglo, ada akar-akar pohon yang mengikat batu candi. Artinya batu candinya itu lebih dulu ada di sana daripada pohon. Jadi dugaan saya kalau melihat analisis batuannya, itu berupa Candi Patirtaan. Kemungkinan di Umbul Gedaren tipologinya berair dalam," ungkap Hari saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (13/11/2025). 

Dia melanjutkan, bebatuan itu diduga berasal dari masa Hindu-Buddha atau zaman kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. 

Estimasi waktunya diperkirakan sekitar abad 9-10 Masehi atau tahun 800 Masehi hingga 900-an Masehi. 

Hari menuturkan biasanya Candi Patitraan memiliki bentuk seperti huruf U. 

Kebanyakan candi patitraan yang ada di Jawa Tengah memiliki topologi air dangkal, sedangkan yang berair dalam belum ada. 

"Saya bisa merunut Candi Patitraan karena Patirtaan Gedaren memang original dari patitraan asli zaman Mataram Kuno. Sehingga dibuatkan sebuah bangunan berupa Candi Patirtaan itu," jelas dia.

BATUAN KUNO: Batuan kuno diduga obyek cagar budaya (ODCB) ditemukan saat rehab dan pelebaran Umbul Gedaren di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025).
BATUAN KUNO: Batuan kuno diduga obyek cagar budaya (ODCB) ditemukan saat rehab dan pelebaran Umbul Gedaren di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)
Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved