AS Kirimkan Kapal Induk Tercanggihnya ke Karibia Hanya untuk Berantas Penyelundupan Narkotika?

Amerika Serikat mengirimkan kapal induk raksasa tercanggih miliknya USS Gerald R. Ford ke Perairan Karibia.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Angkatan Laut AS Janae Chambers
KAPAL INDUK AS - Kapal induk terbesar AS, USS Gerald R. Ford, tiba di Karibia, memperkuat pengerahan militer besar-besaran di dekat Venezuela. Meski disebut operasi antinarkoba, langkah ini dinilai sebagai tekanan politik dan sinyal agresi terhadap Presiden Nicolás Maduro. 

Perairan Karibia sejak lama dikenal sebagai jalur strategis penyelundupan narkotika karena letaknya yang berada di antara negara-negara produsen di Amerika Latin dan pasar besar seperti Amerika Serikat serta Eropa.

Kawasan ini memiliki ribuan pulau, celah, dan jalur laut yang sulit diawasi, sehingga memudahkan kelompok kartel memindahkan barang secara tersembunyi melalui kapal cepat, perahu kecil, hingga kapal niaga.

Selain faktor geografis, pengawasan di beberapa wilayah Karibia relatif lemah akibat keterbatasan sumber daya dan luasnya area yang harus dipatroli.

Hal ini dimanfaatkan kartel narkoba dari Kolombia, Venezuela, dan negara Amerika Latin lainnya untuk mengirim kokain dan jenis narkotika lain melalui rute laut menuju Amerika Utara.

Banyak negara di kawasan ini juga memiliki garis pantai panjang dengan titik-titik yang sulit dijangkau aparat.

Jalur Karibia tetap digunakan karena dianggap lebih aman daripada jalur darat atau udara.

 Penyelundup sering menggunakan teknik “drop at sea,” yaitu membuang paket narkoba di titik tertentu untuk kemudian diambil kapal lain.

Kerja sama kartel dengan jaringan kriminal lokal semakin memperkuat penggunaan jalur ini.

Akibatnya, perairan Karibia masih menjadi salah satu hotspot utama dalam perdagangan narkotika internasional.

Namun sejumlah pihak menilai langkah AS tersebut bukan hanya sekadar soal narkotika saja.

Pemerintah Venezuela menilai langkah AS tersebut merupakan sebuat tekanan politik dan sinyal agresi terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Hal yang sama juga disampaikan oleh sejumlah analisis.

Dikutip dari Tribunnews.com, pengamat keamanan seperti Elizabeth Dickinson dari International Crisis Group percaya bahwa kapal induk tidak terlalu efektif untuk misi anti-kartel kecil seperti menenggelamkan speedboat penyelundup narkoba.

Dia menyebut pengerahan kapal induk sebagai pesan intimidasi lebih daripada alat pemberantas narkoba.

Secara strategis, keberadaan Ford di Karibia juga memperkuat dominasi Amerika Serikat di perairan kunci dan memberi pilihan lebih besar bagi komando militer untuk menanggapi krisis jika eskalasi terjadi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved