Tren Kunjungan Wisatawan Lesu, Pemkot Yogyakarta Berharap Libur Nataru Jadi Momen Pendongkrak
Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta masih lesu, libur Nataru diharapkan bisa jadi momentum pendongkrak
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diharapkan bisa jadi momen pendongkrak kunjungan wisatawan di Yogyakarta
- Sepanjang 2025 hingga bulan November, tren kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta masih terbilang lesu
- Wali Kota Hasto Wardoyo menyebut biasanya angka turis nusantara dapat menembus lebih dari 10 juta pengunjung ketika mendekati akhir tahun.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sektor pariwisata yang menjadi salah satu lokomotif perekonomian Kota Yogyakarta mengalami gejala kelesuan hampir sepanjang 2025.
Pemkot Yogyakarta pun menaruh harapan besar pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mendongkrak kembali tren kunjungan wisatawan.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, tidak memungkiri, bahwa 2025 menjadi periode yang cukup berat bagi sektor pariwisata di Kota Gudeg.
Hal tersebut, katanya, dapat disaksikan dari data tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel yang menunjukkan performa kurang optimal sejak awal tahun.
"Ya, tahun 2025 itu tahun yang agak prihatin. Karena sejak awal, waktu saya mulai kerja bulan Maret, itu semua hotel-hotel menunjukkan kelesuannya," ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Hasto pun memaparkan, sampai dengan pertengahan tahun, okupansi hotel berbintang di Kota Yogyakarta rata-rata tidak menyentuh angka 60 persen.
Kondisi lebih memprihatinkan dialami hotel kelas melati dengan kualitas di bawahnya, yang okupansinya hanya berkutat di angka 35 persen saja.
"Sepi (kunjungan wisatawan) itu dirasakan mulai dari awal tahun sampai sekitar bulan Juni-Agustus, akhirnya akumulasi datanya seperti itu," ujarnya.
Terkait angka kunjungan, orang nomor satu di Kota Yogyakarta tersebut mengungkapkan data realisasi yang masih di bawah rata-rata tahunan.
Untuk wisatawan mancanegara atau wisman, sampai menjelang penghujung tahun ini, jumlahnya belum menyentuh 300 ribu kunjungan.
Padahal, dalam kondisi normal, angka kunjungan turis asing dari berbagai penjuru dunia ke Kota Yogyakarta bisa menembus 350 ribu jiwa.
"Saya berharap sisa waktu yang satu setengah bulan ini nanti kita lihat bisa di atas 300 ribu. Kan biasanya 350 ribu, itu cocok dengan keluhan soal kunjungan menurun, itu sesuai dengan data," terangnya.
Baca juga: Andalkan Skema Gotong Royong Tanpa APBD, Pemkot Yogyakarta Sukses Bedah 67 RTLH Sepanjang 2025
Sementara untuk wisatawan domestik atau pelancong lokal, eks Bupati Kulon Progo itu menyebut, akumulasi data saat ini berada di kisaran angka 8 juta lebih.
Meski demikian, Hasto menyoroti, biasanya angka turis nusantara dapat menembus lebih dari 10 juta pengunjung ketika mendekati akhir tahun.
"Hari ini masih sekitar 8 juta lebih sedikit. Nah, kita lihat akhir tahun ini kan, mudah-mudahan menjadi akselerasi, nanti kita lihat lagi setelah tutup tahun," cetusnya.
Merespons kondisi tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta optimistis mampu mengejar target kunjungan 10,9 juta wisatawan sepanjang 2025.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti, berujar, angka kunjungan wisatawan hingga Oktober menyentuh 8,8 juta jiwa.
"Angka ini mendekati target total kunjungan untuk 2025. Kami tetap optimis, target yang sudah dicanangkan kemarin masih bisa tercapai, dengan kondisi sekarang, yang katanya tidak baik-baik saja," katanya. (*)
| Yogyakarta Kurangi Sampah Visual, Baliho Wajah Wali Kota Hasto Dicopot |
|
|---|
| Andalkan Skema Gotong Royong Tanpa APBD, Pemkot Yogyakarta Sukses Bedah 67 RTLH Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Wali Kota Yogyakarta Copot Baliho Bermuatan Wajahnya, Ini Respon Komite Ekraf |
|
|---|
| Tak Lagi Diam dan Kusam, Terban Mural Competition Bikin Tebing Kali Code 'Bicara Lantang' |
|
|---|
| Tepati Janji! Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Copot Seluruh Baliho Bermuatan Wajahnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Wali-Kota-Yogyakarta-Hasto-Wardoyo-14112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.