Investor Shanghai Jajaki Pembangunan Pabrik Pengolahan Gaplek di Gunungkidul, Ini Kata DPMPTSP

Meski masih tahap penjajakan, Pemkab Gunungkidul siap memberikan pendampingan agar rencana investasi ini dapat terealisasi.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Rencana investasi pembangunan pabrik pengolahan gaplek oleh investor asal Shanghai, China, di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Semin, Gunungkidul, masih menunggu kepastian.

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul menyatakan siap memproses seluruh perizinan begitu pengajuan resmi diajukan, namun hingga kini belum ada langkah lanjutan dari pihak investor.

Penata Perizinan Ahli Madya DPMPTSP Gunungkidul, Mugiyanto, mengatakan calon investor dari Shanghai telah meninjau lokasi KPI Semin beberapa waktu lalu.

Survei tersebut dilakukan untuk melihat lahan seluas sepuluh hektare yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan pabrik.

“Yang disurvei lokasi lahan seluas sepuluh hektare,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia menyambut baik ketertarikan investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun sampai saat ini, proses perizinan belum mulai bergulir karena perusahaan masih melakukan koordinasi internal.

“Informasi terakhir yang kami dapatkan, masih dilakukan koordinasi internal di dalam perusahaan. Kami masih menunggu keseriusan untuk membangun pabrik di KPI Semin,” katanya.

Menurut Mugiyanto, proses perizinan tidak akan menemui kendala berarti apabila investor mulai mengajukan berkas.

Selain berada di zona peruntukan industri, prosedur perizinan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

“Memang belum sampai di aspek perizinan. Tapi pada saatnya nanti, tidak akan ada masalah karena lokasi yang dipilih memang untuk kawasan industri,” terangnya.

Baca juga: Rencana Kenaikan Banpol Gunungkidul Disetujui Gubernur, Kesbangpol: Belum Bisa Masuk APBD 2026

Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarto, menyampaikan hal serupa.

Meski masih tahap penjajakan, pemerintah kabupaten siap memberikan pendampingan agar rencana investasi ini dapat terealisasi.

Kegiatan pendampingan tersebut, kata Agung, menjadi langkah penting untuk memperkuat kerja sama antara Pemkab Gunungkidul dan calon investor, sekaligus mendorong percepatan masuknya investasi industri berbasis potensi lokal.

“Harapannya, dengan semakin banyak investor yang masuk, maka juga bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan bagi warga sekitar,” ujarnya.

Agung menjelaskan bahwa upaya menarik investasi ke Gunungkidul terus dilakukan melalui berbagai strategi promosi.

Tahun ini, pihaknya memperkenalkan tiga proyek investasi siap jual melalui kajian Investment Project Ready to Offer (IPRO), seluruhnya berada di koridor Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Ketiga lokasi tersebut meliputi Agrowisata di Planjan, Saptosari; Agribisnis Cold Storage di Gandu, Semugih, Rongkop; serta Rest Area dan Akomodasi Kelok 23 di Girijati, Purwosari.

“Ini sebagai promosi potensi dan peluang investasi di Gunungkidul. Investor mendapatkan informasi detail mengenai proyek investasi siap jual dan diharapkan terwujud kepeminatan yang telah dikaji,” tutup Agung. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved