Gunungkidul Kekurangan 1.120 Guru, Ini Kata Disdik

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan kekurangan guru paling banyak pada jenjang SD hampir separuhnya.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
dok.via Tribun Sumsel
Ilustrasi Guru 

Ringkasan Berita:
  • Gunungkidul kekurangan 1.120 guru untuk jenjang pendidikan SD hingga SMP.
  • Kekurangan guru terjadi akibat banyaknya tenaga pendidik yang pensiun dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, proses pengangkatan guru baru juga sangat terbatas.
  • Untuk memenuhi kebutuhan guru, Disdik masih menunggu kebijakan rekrutmen PPPK Paruh Waktu dari pemerintah.
 
 

 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul mencatat kekurangan tenaga pendidik yang cukup besar. Berdasarkan data, saat ini Kabupaten Gunungkidul masih kekurangan sekitar 1.120 guru untuk jenjang pendidikan sekolah dasar (SD)  hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan kekurangan guru paling banyak pada jenjang SD hampir separuhnya.

"Paling banyak itu kurang di guru SD, sekitar 600-an lebih guru,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, kekurangan guru terjadi akibat banyaknya tenaga pendidik yang pensiun dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, proses pengangkatan guru baru juga sangat terbatas. 

“Pengangkatan guru CPNS terakhir tahun 2020. Untuk PPPK dimulai dari tahun 2021 sampai tahun ini, sehingga kebutuhan belum bisa terpenuhi,” ujarnya.

Tunggu kebijakan pusat

Nunuk mengatakan  terkait rencana pemenuhan kebutuhan guru, pihaknya  menegaskan masih menunggu kebijakan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Paruh Waktu dari pemerintah.

“Menunggu P3K paruh waktu. Karena kan, proses rekrutmen guru merupakan kewenangan daerah. Dan, Januari (tahun depan) kemungkinan SK turun. Ini baru proses," tuturnya.

Untuk sementara waktu, kata dia,  pihaknya bekerja sama dengan komite sekolah guna menangani kekurangan tenaga pendidik di sejumlah satuan pendidikan yang paling terdampak.

“Kerja sama dengan komite  sekolah untuk  mengatasi kekosongan guru selama ini," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Agus Subariyanto mengatakan  pihaknya terus berupaya agar kegiatan belajar tetap berjalan.

“Kami memprioritaskan distribusi sementara guru, termasuk guru non-ASN, ke sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan paling kritis. Tujuannya agar tidak ada kelas yang sampai kosong,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa Dinas terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat agar kebijakan P3K paruh waktu dapat segera diterapkan. 

“Kebutuhan ini mendesak. Begitu regulasi turun, kami siap menindaklanjuti,” urainya.

Terpisah, Kepala Bidang Formasi Pengembangan dan Data Pegawai, BKPPD Gunungkidul, Farid Juni Haryanto saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan soal wacana rekrutmen guru P3K Paruh Waktu tersebut (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved