Sempat Mengungsi Akibat Longsor, Sejumlah Warga Imogiri Bantul Mulai Kembali ke Rumah Masing-masing
Tujuh kepala kepala di Imogiri, Bantul akhirnya kembali ke rumah setelah sempat mengungsi akibat longsor
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Tujuh kepala kepala di Kalurahan Sriharjo, Imogiri, Bantul kembali ke rumah setelah sebelumnya sempat mengungsi
- Lokasi rumah mereka berada di dekat retakan tanah sepanjang 10 meter Sungai Oya dan dikhawatirkan terkena dampak.
- Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut pihaknya berupaya fokus melakukan penyelamatan terhadap 450 jiwa yang terdampak tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur Kelurahan Sriharjo
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) warga Padukuhan Sompok, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta yang sempat mengungsi kini mulai kembali ke rumah masing-masing.
Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan mereka mengungsi ke beberapa lokasi yakni rumah saudara hingga shelter setempat.
Pasalnya, lokasi rumah mereka dekat retakan tanah sepanjang 10 meter Sungai Oya dan dikhawatirkan terkena dampaknya.
"Rumah mereka sekitar 500 meteran dari lokasi kejadian. Mereka mengungsi dikarenakan takut terjadi ambles seperti di Srikeminut," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Minggu (23/11/2025).
Sebagaimana diketahui, dampak hujan pada beberapa waktu lalu mengakibatkan kejadian tanah longsor di Sriharjo dan material longsor sempat menutup hingga menutus akses ke destinasi wisata Srikeminut.
Dikatakannya, dikarenakan sebanyak tujuh kepala keluarga atau sejumlah 16 jiwa itu mulai merasa aman, sehingga beberapa orang di antaranya mulai kembali ke rumah masing-masing.
"Di Sompok itu kan juga retak-retak. Tapi tidak separah yang ada di Srikeminut itu. arena dirasa masih aman, sehingga ada beberapa yang sudah kembali ke rumah masing-masing," ucap Slamet.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan melakukan komunikasi kepada relawan dan pihak-pihak terkait.
Baca juga: Breaking News: Longsor, Jalur Wisata Srikeminut Imogiri Putus
Di sisi lain, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, berujar bahwa pihaknya berupaya fokus melakukan penyelamatan terhadap 450 jiwa yang terdampak tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur Kelurahan Sriharjo pada Jumat (21/11/2025) lalu.
"Dilaporkan oleh BPBD, warga terdampak di Wunut ada 300 jiwa, dan yang di Sompok ada 150 jiwa, jadi sekitar 450 jiwa inilah yang menjadi fokus penyelamatan terhadap warga yang terdampak di lokasi Wunut dan Sompok," katanya.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat yakni membangun dua posko darurat yakni di Padukuhan Sompok Sriharjo dan di Kedungjati.
Selain itu, pihaknya juga membuat dua akses distribusi logistik barang maupun jasa.
Selain itu, terdapat upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bersama para relawan dan Kelurahan Sriharjo yakni tengah menetapkan tempat evakuasi.
Tindakan itu dilakukan mengingat berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan tahun 2025 sampai bulan Desember pada wilayah Indonesia Barat.
| Satu Unit Rumah di Perumahan Green Kuantan Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp80 Juta |
|
|---|
| Retakan Tanah Panjang 10 Meter Muncul di Sompok Imogiri, Warga Diminta Mengungsi Malam Hari |
|
|---|
| Karakter Tanah Khas di Wunut dan Sompok Imogiri Bantul Perlu Penanganan Khusus Pasca Longsor |
|
|---|
| Banjir dan Longsor Putus Akses Jalan Wunut–Sompok, Bupati Bantul Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari |
|
|---|
| Sosialisasi Sistem Peringatan Dini di Tiga Desa Rawan Longsor Magelang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Banjir-dan-Longsor-Putus-Akses-Jalan-WunutSompok-Bupati-Bantul-Tetapkan-Tanggap-Darurat-14-Hari.jpg)