Gebrakan Dinkop UKM Sleman
Sleman Mart, Terobosan Digital Pemkab Sleman Dongkrak UMKM Lokal
Sri Wahyuni Budiningsih mengatakan Sleman Mart berfungsi sebagai etalase digital produk unggulan Sleman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: ribut raharjo
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) terus mendorong pelaku usaha lokal agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Salah satu langkah nyata yang dilakukan yakni melalui platform digital Sleman Mart, yang menjadi wadah promosi dan pembelajaran pemasaran daring bagi para pelaku UMKM.
Kepala Bidang Usaha Mikro Dinkop UKM Sleman, Sri Wahyuni Budiningsih mengatakan Sleman Mart berfungsi sebagai etalase digital produk unggulan Sleman, sekaligus menjadi media edukasi bagi pelaku usaha yang belum siap memasarkan produknya secara online.
"Sleman Mart jadi salah satu media Pemkab mengajarkan ke pelaku UMKM sebelum masuk ke marketplace besar. Banyak pelaku usaha yang belum memahami cara melayani konsumen secara online, mulai dari pengemasan, pengiriman, hingga pelayanan pascabayar," ujarnya, Senin (20/10/2025).
Saat ini baru sekitar 30 persen pelaku usaha Sleman yang mampu menjangkau pemasaran digital secara mandiri. Melalui Sleman Mart, Pemkab memberikan pendampingan agar pelaku UMKM dapat memahami sistem transaksi daring secara utuh.
Sleman Mart menampung berbagai produk mulai dari pangan, pertanian, hingga fashion dan jasa. Model transaksinya tidak melalui pemerintah, melainkan langsung menghubungkan pembeli dengan pelaku usaha. Aplikasi ini sudah tersedia di Play Store untuk perangkat Android.
“Kami di pemerintahan tidak boleh melakukan kegiatan transaksional, jadi transaksi langsung dilakukan antara pembeli dan penjual,” jelasnya.
Sebanyak 149 pelaku usaha hingga kini telah bergabung di Sleman Mart. Pendaftaran dilakukan secara online, dilanjutkan proses kurasi oleh tim Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk memastikan legalitas, keamanan produk, dan kualitas.
Menariknya, pelaku usaha tidak dibebankan biaya layanan apa pun. Semua biaya pemeliharaan dan pengembangan aplikasi bersumber dari APBD Sleman.
“Tidak ada margin untuk pengelola. Harga yang tercantum adalah harga asli dari pelaku usaha,” katanya.
Selain itu, Sleman Mart juga menyediakan hotline service untuk menampung keluhan konsumen. Setiap keluhan dijadikan bahan konsultasi dan pembelajaran bagi pendamping PLUT agar terus meningkatkan pelayanan pelaku UMKM.
Wahyuni mengungkapkan, Sleman Mart telah beroperasi sejak 2021. Setelah dua kali berganti mitra koperasi tanpa hasil optimal, kini Dinkop UKM Sleman menggandeng Universitas Amikom Yogyakarta untuk mengelola aplikasi ini.
“Kami bekerja sama dengan Amikom melalui program Sleman Pintar. Mahasiswa ikut terlibat langsung dalam pengelolaan dan pengembangan aplikasi di bawah bimbingan dosen,” ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menjaga keberlanjutan program, tetapi juga mendorong mahasiswa menjadi wirausaha muda berbasis teknologi.
“Kami ingin mahasiswa belajar mengelola bisnis dan tertarik menjadi entrepreneur. Banyak UMKM yang bagus produknya, tapi lemah di digital marketing. Di sinilah anak muda bisa berperan,” tambahnya.
Ke depan, Sleman Mart akan dilengkapi fitur geotagging agar wisatawan bisa menemukan lokasi usaha, serta sistem laporan penjualan otomatis.
Wahyuni juga menyebut, anggaran pengembangan Sleman Mart hanya Rp 10 juta per tahun. Meski terbatas, pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan pengelolaan melalui kolaborasi lintas pihak.
“Anggaran kecil bukan alasan untuk berhenti berinovasi. Kami terus berkolaborasi agar Sleman Mart bisa berkembang,” tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sleman Dara Ayu Suharto mengapresiasi atas inovasi ini. Ia menilai Sleman Mart menjadi langkah maju yang nyata dalam memperkuat ekosistem digital UMKM lokal.
“Sleman Mart adalah investasi bagi ekonomi Sleman di masa depan. Kami akan mendorong Pemda agar memberikan dukungan anggaran yang lebih besar,” ujar Dara Ayu yang juga anggota Komisi B DPRD Sleman.
Ia menambahkan, inovasi seperti Sleman Mart harus terus diperluas agar dampaknya semakin terasa di masyarakat.
"Kami berharap Dinkop UKM tidak berhenti berinovasi. Program seperti ini harus terus menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha agar ekonomi Sleman semakin berdaya saing," kata dia. (*)
| KDMP Sidomulyo Tumbuh Pesat, Siap Libatkan Anak Muda Buat Terus Majukan Koperasi |
|
|---|
| Dinkop UKM Punya Program Magang Koperasi, Alumni Bisa Langsung Dipekerjakan |
|
|---|
| Jadi Percontohan, KDMP Sinduadi Jalankan Usaha Klinik, Apotek hingga Simpan Pinjam |
|
|---|
| Dinkop UKM Sleman Jemput Bola Dampingi UMKM, Terima Banyak Permohonan Sertifikasi Halal |
|
|---|
| Program Geber Gaspol Dinkop UKM Sleman Beri Efek Ekonomi Berantai, dari Petani hingga Pelaku UMKM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.