Pemkot Yogya Kukuhkan Duta Baca, Perkuat Gerakan Literasi di Masyarakat

Kegiatan tersebut menjadi langkah dalam memperkuat budaya gemar membaca di tengah masyarakat, melalui peran tokoh penggerak literasi.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Pemkot Yogya
DUTA BACA: Pengukuhan Duta Baca dan Bunda Literasi Kota Yogyakarta, di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (18/11/25). 

Ringkasan Berita:
  • Untuk memperkuat budaya gemar membaca,  Duta Baca dan Bunda Literasi Kota Yogyakarta secara resmi dikukuhkan.
  • Maya Ferry Oktavia dikukuhkan sebagai Duta Baca kategori umum, 
  • Mutiara Najumah Muharam di kategori pelajar. 
  • Wakil Ketua TP PKK Siti Hafsa didapuk jadi Bunda Literasi, disertai 14 bunda tingkat kemantren, yaitu istri para Mantri Pamong Praja.

 

TRIBUNJOGJA.COM - Duta Baca dan Bunda Literasi Kota Yogyakarta secara resmi dikukuhkan di Balai Kota Yogyakarta Selasa (18/11/25).

Kegiatan tersebut menjadi langkah dalam memperkuat budaya gemar membaca di tengah masyarakat, melalui peran tokoh penggerak literasi.

Adapun Maya Ferry Oktavia dikukuhkan sebagai Duta Baca kategori umum, kemudian Mutiara Najumah Muharam di kategori pelajar. 

Sementara, Wakil Ketua TP PKK Siti Hafsa didapuk jadi Bunda Literasi, disertai 14 bunda tingkat kemantren, yaitu istri para Mantri Pamong Praja.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Afia Rosdiana, berujar, Duta Baca dan Bunda Literasi jadi upaya strategis menciptakan gerakan literasi yang kuat dan merata. 

Membangun daya kritis

Menurutnya, literasi bukan hanya kegiatan membaca buku, namun bagaimana membangun daya kritis, wawasan, dan kepercayaan diri masyarakat. 

Dengan kolaborasi para pegiat literasi, keluarga, dan generasi muda, Yogyakarta menegaskan komitmennya menjadi kota yang tumbuh melalui budaya membaca.

Ia menjelaskan, pemilihan Duta Baca yang telah digelar pada September 2025 merupakan bagian dari upaya pembudayaan kegemaran membaca yang melibatkan para pegiat literasi.

"Duta Baca adalah teladan, inspirator, sekaligus motivator dalam menggerakkan kegemaran membaca dan literasi di masyarakat. Begitu juga dengan Bunda Literasi, mulai tingkat kota hingga kemantren, sebagai figur yang mendorong literasi dalam keluarga dan lingkungan sosial," katanya.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi terobosan untuk meningkatkan kesadaran membaca. 

Menurutnya, minat baca masyarakat, termasuk di wilayah Kota Yogyakarta, masih perlu ditumbuhkan secara serius dan penuh kesungguhan.

Memahami makna

"Membaca itu penting. Kita harus mulai meningkatkan kesadaran untuk membaca literatur, tidak hanya berhenti pada angka kunjungan atau jumlah buku di perpustakaan," ujarnya.

Wali Kota menyampaikan, bahwa literasi bukan sekadar membaca teks, tetapi sekaligus memahami makna dan ilmu di baliknya. 

Ia mencontohkan, kebiasaan sehari-hari seperti memasak, di mana seseorang tidak cukup hanya membaca resep, namun juga memahami kandungan bahan makanan dan proses pengolahannya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved