Kwarcab Pramuka Sleman Gelar Festival Kebangsaan, Upaya Ikut Tangani Kenakalan Remaja
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina dan mengembangkan karakter pramuka Penegak dan Pandega melalui penanaman nilai positif
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Kwarcab Gerakan Pramuka Sleman menggelar Festival Kebangsaan, pertemuan lintas kepanduan dan organisasi pemuda dalam bentuk perkemahan di lereng Gunung Merapi.
- Tujuannya adalah untuk membina dan mengembangkan karakter pramuka Penegak dan Pandega melalui penanaman nilai positif.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sleman melalui Dewan Kerja Cabang (DKJ) menginisiasi terselenggaranya Festival Kebangsaan. Kegiatan yang digelar tanggal 12-15 November ini merupakan pertemuan lintas kepanduan dan organisasi pemuda melalui kegiatan produktif dan rekreatif yang dikemas dalam bentuk perkemahan di lereng Gunung Merapi.
Sekretaris Kwarcab Pramuka Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, Festival Kebangsaan dengan pertemuan besar baru kali pertama ini diselenggarakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina dan mengembangkan karakter pramuka Penegak dan Pandega melalui penanaman nilai positif. Selain juga untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggungjawab bersama dalam mencegah serta menjauhi beragan bentuk kenakalan remaja.
"Kegiatan festival kebangsaan ini sebenarnya merespon hasil audiensi dengan Bupati Sleman. Saat itu, Bupati meminta bagaimana gerakan pramuka bisa berkontribusi nyata pada penurunan tingkat kenakalan remaja," kata Shavitri, Senin (10/11/2025).
Konsep dari Festival Kebangsaan ini adalah mengajak sekolah tingkat SMA/SMK, maupun lembaga Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) hingga Lapas Cebongan untuk mengirimkan peserta. Festival juga akan diikuti dari perwakilan organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Forum Anak, IPNU-IPPNU, OSIS maupun Hisbul Wathon. Total jumlah pesertanya 150 pemuda.
Rangkul sekolah tidak aktif
Shavitri mengatakan sekolah yang kurang aktif pada gerakan pramuka disambangi, dirangkul dan diharapkan mengirimkan anggotanya sebagai peserta. Peserta dari Festival Kebangsaan ini juga bukan hanya dari SMA/SMK, tetapi juga anak yang berhadapan dengan hukum seperti warga binaan dari Lapas maupun BPRSR. Mereka akan disatukan dengan gerakan pramuka, dengan harapan 'diracuni' nilai positif agar bisa tertarik pada gerakan kepramukaan.
"Gerakan Pramuka bukan hanya belajar baris berbaris, masak masak atupun kemah. Tapi banyak sekali kegiatannya, yang bermanfaat bagi skill dan ketrampilan," katanya.
Festival Kebangsaan mulai dibuka 12 November dan berlangsung selama lebih kurang empat hari. Selama pelaksanaan, akan diisi dengan beragam kegiatan produktif. Mulai dari kegiatan kepramukaan, team work, wawasan kebangsaan, sosialisasi anti miras, pelatihan jurnalistik hingga praktik kesakaan.
"Peserta bukan hanya mendengarkan di dalam kelas. Tapi kami ajak juga praktik," kata dia.
Ketua Sangga Kerja, Festival Kebangsaan, Ratna Choirul Hidayah menambahkan ada 21 sekolah yang terkonfirmasi akan mengirimkan peserta, dengan rata-rata per sekolah berjumlah 4 orang atau satu umpi. Namun ada juga sekolah yang mengirimkan 2 umpi atau 8 peserta. Sedangkan peserta dari Lapas Cebongan mengonfirmasi melalui surat akan mengirimkan 8 peserta dari warga binaan. Peserta yang dikirim adalah warga binaan yang sudah hampir selesai masa hukumannya. Mereka berencana tampil dalam festival tersebut. Tiap 1 warga binaan selama berkegiatan akan didampingi 2 sipir.
"Jadi totalnya ada 24 (orang). Peserta dari lapas Cebongan hanya ikut di beberapa kegiatan saja," paparnya.
Para peserta di Festival Kebangsaan ini akan berkemah bersama. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, panitia menyarankan agar peserta menggunakan tenda dom yang lebih tahan terhadap hujan. Selain itu, tersedia pula pendopo dan tenda komando sebagai tempat berlindung. Selain beragam kegiatan produktif, pada puncak acara yang dibalut dengan malam kebangsaan, peserta akan diajak bersama-sama mendeklarasikan Anti Kenakalan Remaja.
"Di malam kebangsaan nanti direncanakan hadir Kak GKR Hayu (Ketua Kwarda DIY). Nantinya diawali talkshow, lalu dilanjutkan deklarasi anti kenakalan remaja. Peserta menandatangani banner anti kenakalan remaja," ujar Ratna.(*)
| Keindahan Tersembunyi Dua Desa di Sleman Akan Menjadi Rute JIHW 2025 |
|
|---|
| Pemkab Sleman Merespons, Janji Urus Izin Lahan Relokasi SDN Nglarang yang Tergerus Proyek Tol |
|
|---|
| SD Nglarang Tergerus Tol, Wali Murid Tolak Shelter: Stop Jadikan Anak-anak Kami Tumbal Proyek Tol |
|
|---|
| Dinkop UKM Sleman Jemput Bola Dampingi UMKM, Terima Banyak Permohonan Sertifikasi Halal |
|
|---|
| Cleberson Kembali Bergabung, PSS Sleman Siap Tempur di Markas Persiba Balikpapan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/pramuka-sleman.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.