Keindahan Tersembunyi Dua Desa di Sleman Akan Menjadi Rute JIHW 2025

Para peserta JIHW 2025 nantinya akan mengeksplore keindahan dan kebudayaan Desa Sumberharjo, Kapanewon Prambanan dan Desa Wukirsari

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
Para founder JIHW saat menggelar jumpa pers menjelang JIHW 2025, Senin (10/11/2025) 

Ringkasan Berita:
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua desa di Sleman bakal menjadi destinasi wisata para pelancong domestik dan mancanegara pada event Jogja International Heritage Walk (JIHW) 2025.

Para peserta JIHW 2025 nantinya akan mengeksplore keindahan dan kebudayaan di dua desa yakni Desa Sumberharjo, Kapanewon Prambanan dan Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman.

Fitriani Kuroda didampingi Tasbir Abdullah dan Dahloa Puspasari, selaku Founder JIHW, mengatakan event ke-14 kalinya ini akan dilaksanakan pada  15-16 November 2025. 

"Acara green sport tourism yang menjadi agenda tahunan ini akan diselenggarkaan di Desa Sumberharjo dan Desa Wukirsari, Sleman," katanya, Senin (10/11/2025).

Dia menyebut Jogja International Heritage Walk telah mendapatkan pengakuan internasional dengan dua lisensi bergengsi dari International Marching League (IML) yang berbasis di Belanda dan Internationaler Volkssportverband (IVV) dari Jerman, yang mana kedua organisasi tersebut memiliki anggota 32 dan 37 Negara.

"Yogyakarta, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara. Lisensi tersebut memiliki standar jarak tempuh minimal 40 km dalam 2 hari. Akan tetapi, kami juga menawarkan 7 km dan 10 km (Fun Walk)," ungkapnya.

2.000 peserta

Fitriani menuturkan tahun ini, tercatat lebih dari 2000 peserta baik dalam negeri dan luar negeri akan ambil bagian pada JIHW 2025.

Penyelenggara juga menghadirkan dua konsep utama yang berbeda di setiap harinya.

Hari pertama JIHW mengusung tema Fun Walking Sporty & Colorfull, mengajak
peserta menikmati suasana ceria dan penuh energi melalui aktivitas jalan kaki yang menyehatkan dan membangkitkan semangat kebersamaan. 

"Sementara hari kedua bertema Village Walking, mengajak peserta akan
menjelajahi keindahan tersembunyi Desa Wukirsari. Mengenal lebih dekat budaya, kerajinan, dan kehidupan masyarakat lokal yang menjadi bagian dari kekayaan warisan Yogyakarta," tuturnya.

Promosi wisata

Fitriani menyebut JIHW memiliki visi dan misi untuk terus mendorong majunya promosi pariwisata dan warisan budaya Indonesia ke kancah internasional dengan
mengusung tagline Save the Nature, Respect the Culture.

Tak hanya itu, tahun ini Yogyakarta juga menjadi tuan rumah International Marching League (IML) yang dihadiri delegasi dari 18 negara anggota.

"Pertemuan ini menjadi ajang penting untukmempererat hubungan antar negara dan memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan walking tourism dunia," imbuh Fitriani.

Kepala Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman, Koes Indarto, menambahkan JIHW 2025 diperkirakan akan mendongkrak perekonimian disektor pariwisata.

"Perkiraan kami perputaran uang bisa lebih dari Rp25 miliar, itu hanya untuk kebutuhan hotel saja," terag dia. (hda) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved