Warga Pesisir Trisik Kulon Progo Khawatir Abrasi Susulan, Namun Enggan Pindah
Sejumlah bangunan di pesisir Pantai Trisik Kulon Progo rusak akibat diterjang abrasi dari gelombang laut
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Abrasi yang menghantam pesisir Pantai Trisik di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo merusak sejumlah bangunan milik warga.
- Warga mengaku khawatir, namun enggan pindah
- Ada 4 bangunan yang rusak berat akibat abrasi pekan lalu, dan membuat jarak bibir pantai dengan jalan semakin pendek.
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Abrasi yang menghantam pesisir Pantai Trisik di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo merusak sejumlah bangunan warga pekan lalu.
Meski begitu, warga tetap memilih bertahan di sana meski khawatir abrasi susulan.
Salah satu bangunan rumah yang rusak dihantam gelombang laut adalah milik Mbah Kromo.
Pantauan Tribun Jogja, rumah tersebut hampir seluruhnya rata dengan tanah.
Bangunan hanya menyisakan beberapa tembok rumah yang masih berdiri, meski tampak ringkih.
Istri Mbah Kromo, Mukiyah pun tampak masih beraktivitas di sekitar lokasi.
"Sekarang tinggalnya pindah sementara ke gazebo," katanya ditemui pada Senin (10/11/2025) siang.
Mukiyah menuturkan gelombang laut yang menghantam rumahnya terbilang cukup besar.
Seingatnya, gelombang laut tinggi mulai terjadi pada Rabu (05/11/2025) dan berlangsung hingga 4 hari berikutnya.
Ia mengaku sudah diingatkan oleh putranya untuk segera menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak terseret gelombang laut yang menghantam pesisir. Putranya merupakan anggota SAR setempat.
Mukiyah dan suaminya pun mengikuti saran putranya.
Baca juga: Bupati Kulon Progo Jadikan Hari Pahlawan Sebagai Momentum Membangun Optimisme Kemajuan Pembangunan
Ia langsung memindahkan barang-barang penting ke rumah keluarga yang agak jauh dari kawasan pesisir.
Benar saja, pada Kamis (06/11/2025) malam, ombak besar datang menghantam bangunan rumah Mbah Kromo hingga ambruk.
Warung-warung sebelahnya pun ikut hancur.
"Kebetulan rumah tersebut jadi tempat saya tinggal bersama suami dan berjualan ikan," ujar Mukiyah.
Mbah Kromo dulunya aktif sebagai nelayan, namun kini lebih banyak beraktivitas sebagai petani.
Ia juga ikut mengelola konservasi penyu di Trisik, yang fasilitas bangunannya juga hancur akibat abrasi.
Mukiyah menceritakan fasilitas konservasi hancur sekitar setahun lalu.
Ia pun menunjuk lokasi bekas bangunan konservasi, yang sekarang sudah menjadi lautan.
"Dulu itu garis pantainya juga jauh sampai sana, sekarang makin lama makin pendek," tuturnya.
Enggan Pindah
Mukiyah mengaku khawatir setiap malam, takut abrasi kembali terjadi.
Namun ia sendiri enggan pindah dari sana, dengan alasan ia bersama suami mencari rezeki di sana.
Ia kini hanya berharap bisa memiliki bangunan rumah baru untuk ditempati.
Termasuk bangunan baru untuk konservasi penyu, mengingat dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo meminta Mbah Kromo agar tetap melanjutkan konservasi.
"Sementara ini kegiatan konservasi kami pindahkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Trisik," ungkap Mukiyah.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan setidaknya ada 4 bangunan yang rusak berat akibat abrasi pekan lalu. Abrasi tersebut bahkan membuat jarak bibir pantai dengan jalan semakin pendek.
Dahulu, jarak antara bibir pantai dengan jalan aspal pantai sekitar 200 meter lebih.
Sekarang, jaraknya tinggal 50 meter akibat abrasi yang terus-menerus terjadi, bahkan kian parah.
"Pantai Trisik ini abrasinya paling parah, sedangkan pantai lain abrasinya masih wajar," kata Aris.(*)
| Bupati Kulon Progo Jadikan Hari Pahlawan Sebagai Momentum Membangun Optimisme Kemajuan Pembangunan |
|
|---|
| Kankemenag Kulon Progo Diganjar Predikat Pembina Pelaksanaan e-AIW Terbaik di DIY |
|
|---|
| OMK Rayon Kulon Progo Gelar FKT ke-13, Perkuat Komitmen Upaya Pelestarian Warisan Budaya Lokal |
|
|---|
| Bupati Kulon Progo Harapkan Embarkasi Haji DIY di YIA Beri Manfaat Ekonomi Berlipat bagi Warganya |
|
|---|
| Disbud Kulon Progo Siapkan Program Pelestarian hingga Pengembangan Kesenian yang Mati Suri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Rumah-kena-abrasi-di-Pantai-Trisik-Kulon-Progo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.