Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem Picu Bencana, Pakar UGM Dorong Mitigasi dan Modifikasi Cuaca

Cuaca ekstrem diprediksi bisa berpotensi memicu risiko bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah

Istimewa
LONGSOR - Kondisi Jalan Kabupaten di wilayah Padukuhan Sokomoyo, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo yang tertutup longsor. 

“Ronda lingkungan setelah hujan penting dilakukan untuk mengamati tanda-tanda tersebut sehingga langkah penanganan bisa segera diambil,” katanya.

Ia menekankan bahwa upaya mitigasi bencana tidak dapat dilakukan secara terpisah.

Relokasi warga dari daerah rawan dan pembangunan infrastruktur pengendali air perlu dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, masyarakat, dan media massa. 

Salah satu solusi efektif, menurutnya, adalah penerapan teknologi modifikasi cuaca.

“Salah satu penyebab utama banjir dan longsor adalah curah hujan yang sangat tinggi. Karena itu, modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya bencana,” ujarnya.

Wahyu menegaskan bahwa perubahan iklim global tidak dapat dihindari, tetapi masyarakat harus mampu beradaptasi terhadap dampaknya.

Menghindari pembangunan di kawasan rawan banjir dan longsor, baik secara permanen maupun sementara, menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved