Berita Kriminal

Residivis Asal Bogor Gasak Handphone dan Sepeda Motor Milik Teman Kencan di Bantul

Seorang residivis asal Bogor, Jawa Barat diamankan polisi usai terbukti melakukan aksi pencurian di Bantul

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
RESIDIVIS - Polisi menghadirkan pelaku pencurian saat jumpa pers di lobby Polres Bantul, Selasa (4/11/2025). Diketahui pelaku merupakan residivis 

Hasilnya, pelaku berhasil diamankan saat sedang bekerja di salah satu hotel di daerah Rejowinangun, Kota Gede pada Rabu (29/11/2025).

"Setelah itu, pelaku kami amankan dan dibawa ke Polsek Kretek untuk dilakukan proses lebih lanjut hingga penahanan," ungkap dia.

Dalam proses penyelidikan, pelaku mengaku bahwa sepeda motor tersebut telah dijual di daerah Cibubur, Jakarta Timur dengan harga Rp5,4 juta.

Barang bukti tersebut sampai saat ini masih dilakukan upaya pencarian oleh Polsek Kretek dengan menerbitkan daftar pencarian barang.

Disampaikannya, untuk tas dan dompet milik pelaku, masih masuk ke dalam jok sepeda motor korban.

Maka, barang-barang itu ikut terjual dengan sepeda motor milik korban.

"Kemudian, untuk satu unit handphone korban lagi, kata Pelaku telah dijual diperbatasan Sumedang-Majalengka. Pada waktu itu, pelaku kehabisan bensin dan uang, sehingga menawarkan handphone korban kepada petugas SPBU dengan harga Rp500 ribu," ujarnya.

Sejumlah barang milik korban yang dijual oleh pelaku dipergunakan untuk kehidupan  sehari-hari pelaku.

Beberapa di antaranya ada juga yang dijual untuk perjalanan ke Kalimantan.

Pengakuan Pelaku

Sementara itu, pelaku MAI yang dihadirkan dalam jumpa pers mengaku baru mengenal dengan korban sekitar dua sampai tiga jam.

Pelaku dan korban menginap di hotel Kabupaten Bantul sekitar empat sampai lima jam.

"Tidak (tidak ada niat mencuri barang pelaku dari awal). Jadi, setelah checkin dan dia (korban) masih tidur, saya baru bangun dan melihat handphone dan kunci motor tergeletak baru saya ada niat mengambil handphone dan sepeda motornya," ungkapnya.

Ia mengaku bahwa uang hasil penjualan barang curian dipergunakan untuk membayar kebutuhan sehari-hari termasuk membayar uang kos.

Ia turut mengakui bahwa perjalanan ke Kalimamtan untuk bekerja.

"(Korban) hanya teman kencan biasa saja (tidak diincar dari awal)," pungkas dia.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved