Sri Sultan HB X Lantik Sembilan Pejabat Baru DIY, Tegaskan Sinergi Antargenerasi dalam Birokrasi
Sultan Hamengku Buwono X, melantik sembilan pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Satu jabatan penting lainnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY, kini dijabat oleh Dr. Gregorius Anung Trihadi, M.P.H., yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di dinas yang sama.
Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya sinergi antara generasi senior dan junior di lingkungan birokrasi.
Ia menilai perbedaan karakter generasi bukan halangan, melainkan peluang untuk memperkuat pemerintahan yang adaptif dan inovatif.
Menurut Sultan, semangat lintas generasi harus diterjemahkan dalam pola kerja birokrasi yang kolaboratif.
Pengalaman para senior perlu berpadu dengan daya pikir cepat dan penguasaan teknologi generasi muda.
“Di antara keduanya tersimpan peluang besar untuk saling melengkapi: yang tua mempertahankan nilai, yang muda menyalakan inovasi. Ketika pengalaman berpadu dengan keberanian, dan kearifan bertemu dengan kreativitas, maka lahirlah birokrasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga relevan, adaptif, dan visioner,” tuturnya.
Sultan juga menyinggung konsep
Manunggaling Kawula lan Gusti sebagai refleksi hubungan ideal antara pemimpin dan masyarakat. Dalam konteks birokrasi, ia menafsirkan “Gusti” bukan sekadar figur, melainkan semangat kepemimpinan yang hadir di tengah rakyat.
“Gusti atau pemimpin harus dengan ringan kaki turun ke bawah, berdialog dengan kawula. Kepala OPD harus bertipe work leader dan menjadi role model bagi bawahannya, agar mereka termotivasi berpikir cerdas, bergerak cepat, dan bekerja giat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Sultan juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan yang berfokus pada hasil nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Ia menegaskan bahwa setiap kebijakan dan anggaran harus terintegrasi dalam satu ekosistem kerja yang berorientasi pada hasil (result-oriented governance).
“Keberhasilan tidak diukur dari banyaknya kegiatan, tetapi dari dampak yang dirasakan masyarakat. Setiap rupiah anggaran harus memberi manfaat konkret bagi rakyat,” katanya.
Sebelum menutup sambutan, Sultan mengutip puisi Khalil Gibran untuk menggugah makna bekerja dengan cinta dan pengabdian.
“Apakah artinya bekerja dengan pengabdian?
Yaitu membangun rumah dengan penuh kesayangan, seakan-akan kekasihmulah yang akan menghuni rumah itu.”
Sultan mengajak para pejabat yang baru dilantik untuk menapaki jabatan baru dengan semangat pengabdian dan kolaborasi lintas generasi.
“Marilah kita terus belajar memadukan potensi lintas generasi dan menemukan bentuk-bentuk inovasi yang memberi manfaat bagi rakyat dan daerah,” pungkasnya. (han)
| Sri Sultan HB X Dorong Transformasi Pariwisata DIY yang Inklusif dan Berkelanjutan |
|
|---|
| Dialog Kebangsaan Bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X, Teguhkan Persatuan demi Indonesia Damai |
|
|---|
| Sri Sultan Berharap ITMF & IAF Annual Meeting Jadi Katalis Aksi Kolektif untuk Kemakmuran Global |
|
|---|
| Pagelaran Beksan Trunajaya Kraton Yogyakarta Hibur Sri Sultan dan Masyarakat |
|
|---|
| Dua Kereta Kencana Abad ke-19 Kembali Miyos di Kirab Trunajaya Keraton Yogyakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.