Sri Sultan Berharap ITMF & IAF Annual Meeting Jadi Katalis Aksi Kolektif untuk Kemakmuran Global
Gubernur DIY, Sri Sultan Hemungku Buwono X menyambut kedatangan delegasi ITMF Annual Meeting & IAF Fashion Convention 2025
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Gubernur DIY, Sri Sultan Hemungku Buwono X menyambut kedatangan delegasi ITMF Annual Meeting & IAF Fashion Convention 2025 dalam Royal Welcome Dinner di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo (Kamis, 23/10/25) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi industri tekstil ke depan.
Pertama, ia menyoroti soal perubahan iklim yang terjadi, sehingga menuntut transformasi radikal, dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular yang regeneratif.
Tantangan ini tidak hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga menekan konsumsi air yang masif, polusi mikroplastik, dan emisi karbon dari rantai produksi global.
Disrupsi digital dan kesenjangan teknologi juga menjadi tantangan industri tekstil. Pasalnya dapat memperlebar jurang perusahaan besar dan UMKM.
Kompleksitas rantai pasok global pun menjadi persoalan yang harus dihadapi.
Rantai pasok global memungkinkan efisiensi, namun di sisi lain menciptakan menciptakan kerentanan terhadap guncangan, mulai dari pandemi, konflik geopolitik, hingga fluktuasi harga bahan baku global.
Baca juga: Viral Gerbong KRL Tergenang Air saat Hujan Deras, KAI Commuter Beri Penjelasan
Tantangan lainnya adalah transparansi dan tuntutan etika. Tekanan untuk menerapkan full supply chain transparency dan mematuhi prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi semakin kuat dan tak dapat ditawar lagi.
“Berangkat dari tantangan tersebut, visi ke depan mengharuskan kita untuk berpikir secara ekosistem, bukan hanya sektor. Industri tekstil di masa depan, adalah kolaborasi antara data saintifik dan maestro tenun, antara insinyur bioteknologi dan perajin tradisional, antara regulator yang visioner dan pelaku industri yang gesit,” katanya.
Menurut Sultan, kolaborasi yang terjalin dalam ITMF Annual Meeting & IAF Fashion Convention 2025 harus mampu melampaui batas-batas konvensional.
Ia pun berharap konferensi yang mempertemukan produsen tekstil dan pakaian jadi internasional ini dapat menjadi katalis untuk aksi kolektif.
“Titik di mana kita tidak lagi berkompetisi secara sempit, tetapi berkolaborasi untuk memperluas kemakmuran global,” sambungnya.
“Mari kita ciptakan standar etika dan keberlanjutan bersama, berinvestasi dalam riset, dan memberdayakan industri tekstil dalam rantai nilai global,” lanjutnya.
Sri Sultan juga mengajak untuk membangun peta jalan menuju “Textile 5.0”, sebuah era di mana industri ini menjadi pionir dalam keberlanjutan, inklusivitas, dan kecerdasan buatan, tanpa kehilangan jiwa dan jati dirinya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastratmaja menambahkan pertemuan tahunan ini akan menjadi forum untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan serta merumuskan berkelanjutan industri tekstil dunia.
"Dalam acara marilah kita bersama merayakan komitmen memajukan salah satu sektor penting di dunia, melalui kolaborasi dan saling belajar tanpa batasan. Tentu semua ini demi mewujudkan cita-cita bersama untuk masa depan keberlanjutan industri tekstil maupun pakaian jadi," imbuhnya. (maw)
| Sri Sultan HB X Dukung Pemulihan Desain Asli Grand Hotel De Djokja |
|
|---|
| Sultan HB X dan Paku Alam X Beri Penghormatan Terakhir untuk PB XIII |
|
|---|
| Besok Sri Sultan HB X akan Melayat ke Surakarta |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Pertunjukan Seni |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Lantik Sembilan Pejabat Baru DIY, Tegaskan Sinergi Antargenerasi dalam Birokrasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Sri-Sultan-Berharap-ITMF-IAF-Annual-Meeting-Jadi-Katalis-Aksi-Kolektif-untuk-Kemakmuran.jpg)