Terjadi Rentetan Awan Panas Guguran, BPPTKG Pastikan Fluktuasi Aktivitas Merapi Tergolong Wajar
Rentetan awan panas guguran terjadi di Gunung Merapi, Minggu (2/11/2025), BPPTKG Yogyakarta sebut masih normal
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Potensi bahaya yang bisa diperkirakan saat ini masih seperti penilaian sebelumnya.
Potensi bahaya untuk erupsi saat ini terjadinya awan panas sampai dengan jarak 7 km ke arah Kali Krasak, kemudian 5 km ke arah Kali Boyong, dan 5 km ke arah Kali Gendol.
Awan panas guguran yang terjadi hari ini maksimal jarak luncurnya 2.500 meter. Sehingga masih jauh dari pemukiman dan aman bagi masyarakat.
Agus menambahkan hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir menjadi salah satu pemicu peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Kendati demikian, intensitas hujan di lereng Gunung Merapi tidak terlalu besar. Di samping itu, kandungan abu vulkanik sedikit.
“Sudah beberapa tahun terakhir ya, ternyata lahar di Merapi ini tidak mengkhawatirkan. Jadi ini barangkali karena kandungan abu vulkanik yang ada di material deposit awan panas yang itu menjadi sumber lahar itu sedikit kandungan abunya. Kemudian juga barangkali intensitas hujan juga tidak terlalu besar, sehingga bisa memobilisir endapan awan panas yang memang kandungan abunya sudah sedikit itu,” imbuhnya. (*)
| Hingga Minggu Sore, Tercatat Ada Empat Kali Awan Panas Guguran Gunung Merapi |
|
|---|
| Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Lereng Merapi, Bentang Sungai Sudah Rusak Parah |
|
|---|
| Bareskrim Polri Gerebek Tambang Pasir Ilegal di Lereng Gunung Merapi |
|
|---|
| Gunung Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas Guguran Minggu Siang |
|
|---|
| Tambang Pasir Ilegal Lereng Merapi Magelang Rugikan Negara Triliunan Rupiah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.