Masih Ada Kesenjangan AI Engineer, Indosat Hadirkan IDCamp untuk Cetak Talenta Digital
Indosat berkomitmen untuk membekali 2 juta talenta dengan kemampuan AI, memastikan mereka siap menghadapi masa depan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menciptakan berbagai peluang baru. Termasuk terciptanya profesi baru yaitu AI Engineer.
Sayangnya, masih ada kesenjangan besar dalam ketersediaan talenta di bidang ini.
Untuk menjawab kesenjangan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menghadirkan IDCamp 2025.
President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan talenta digital merupakan pondasi utama transformasi Indonesia di era global.
Oleh karena itu, Indosat berkomitmen untuk membekali 2 juta talenta dengan kemampuan AI, memastikan mereka siap menghadapi masa depan.
Kehadiran sumber daya manusia AI yang kompeten tidak hanya akan memperkuat ekosistem teknologi nasional, tetapi juga menjadi motor penggerak nilai ekonomi baru melalui inovasi, efisiensi, dan beragam solusi berbasis data yang diciptakan oleh talenta-talenta Indonesia.
"Didukung penuh oleh ekosistem mitra global kami, komitmen ini terwujud melalui peluncuran program IDCamp. Dengan menyediakan akses inklusif ke pembelajaran digital, kami tidak hanya meningkatkan daya saing individu, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global, sejalan dengan tujuan besar kami untuk memberdayakan Indonesia,” katanya melalui tertulis.
Ia menerangkan tahun ini, IDCamp menghadirkan dua kelas baru, yaitu AI Engineer dan Gen AI Engineer, yang dirancang untuk melahirkan generasi baru talenta digital Indonesia.
Dalam alur AI Engineer, peserta akan menjalani pembelajaran intensif selama 440 jam yang berfokus pada pengolahan data dan machine learning dari dasar hingga lanjutan, meliputi penguasaan Python, pemodelan end-to-end, evaluasi, dan proyek terapan untuk membangun solusi AI/ML yang aplikatif.
Sementara pada alur Generative AI Engineer dengan total durasi 456 jam menekankan pada pengembangan machine learning menggunakan TensorFlow yang dipadukan dengan konsep Large Language Models (LLM) dan prompt engineering.
Kurikulumnya juga mencakup implementasi praktis seperti RAG, fine-tuning, dan prinsip responsible AI agar peserta mampu merancang solusi inovatif berbasis AI generatif yang siap pakai di dunia kerja.
"IDCamp 2025 menerapkan model pembelajaran self-paced yang fleksibel, dipadukan dengan pendekatan berbasis proyek dan sesi bimbingan dari fasilitator ahli. Kombinasi ini memastikan peserta dapat belajar mandiri sesuai ritmenya, sambil tetap mendapatkan arahan untuk menguasai kapabilitas praktis yang siap diterapkan di industri," terangnya.
Sejalan dengan semangat inklusivitas, IDCamp 2025 juga kembali menyelenggarakan Virtual Bootcamp untuk penyandang disabilitas, serta program pelatihan khusus bagi pengajar dan jurnalis untuk mengakselerasi literasi digital di seluruh lapisan masyarakat.
"Melalui inisiatif ini, Indosat menegaskan komitmennya sebagai katalisator untuk mengakselerasi lahirnya talenta AI profesional di Indonesia. Para talenta inilah yang akan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan digital bangsa," pungkasnya. (*)
| IKPI DIY Bakal Gelar Seminar Penerapan AI untuk Peningkatan Produktivitas Kerja Perpajakan |
|
|---|
| Pemutaran Film AI dan Sajian 100 Makanan Indonesia Bakal Warnai Dies Natalis ke-67 UJB |
|
|---|
| Kantor Sistem Informasi UAJY Gelar Workshop Riset Berbasis AI |
|
|---|
| Indonesia–Australia Rintis Proyek AI di Jogja, Siapkan Anak Muda Jadi Kreator Teknologi |
|
|---|
| Benarkah AI Dapat Menggantikan Pekerjaan Manusia? Ini Dampak Nyatanya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.