Limbah Kain Disulap Jadi Boneka, Serunya Anak-anak Belajar di Teman Perca di Yogyakarta
Beberapa anak terlihat ada yang diam karena kebingungan, namun ada juga yang nampak sudah mahir dan asyik mengerjakan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tahap terakhir adalah menghias dengan renda, kancing bekas, dan potongan kain warna-warni yang disulap menjadi mata, pita, dan aksesori mungil.
Dari tangan-tangan kecil itu, kain perca yang tak lagi terpakai kini berubah menjadi boneka penuh karakter dan imajinasi.
Tori sendiri berhasil membuat boneka berbentuk kuda poni. Dengan wajah ceria, ia menuturkan bahwa dirinya merasa sangat senang dan menikmati seluruh proses pengerjaan.
Ia juga bercerita bahwa kain perca yang ia bawa berasal dari sisa-sisa kain yang ia dapatkan dari penjahit, salah satunya adalah kain lurik yang menjadi bagian rambut dari boneka kuda poninya.
“Aku paling suka bagian menggunting karena ada suara krek krek,” imbuh Tori sambil tertawa kecil.
Aphrodita, seniman pencipta maskot Gulali Festival, menuturkan kepada Tribun Jogja bahwa hasil karya anak-anak nantinya akan dipajang pada kegiatan Festival Gulali 2025.
Festival Gulali sendiri merupakan festival seni pertunjukan internasional untuk penonton anak-anak dan keluarga yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Tahun ini, acara tersebut diselenggarakan pada 24 hingga 26 Oktober 2025 di Yogyakarta dan menghadirkan penampil seni pertunjukan dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Australia, Austria, Kanada, Slovenia, hingga Belgia.
Pemilihan anak-anak sebagai peserta, menurut Aphrodita, karena mereka memiliki sifat jujur dan spontan yang jarang dimiliki orang dewasa.
Sifat-sifat lugu itu pula yang bahkan selalu menjadi inspirasi bagi Aphrodita dalam berkegiatan seni.
“Saya selalu mencoba menggunakan kacamata anak-anak,” tutur Aphrodita.
Sementara itu, Nathania Tifara Sjarief, pendiri penerbit Guru Bumi sekaligus pemilik Toko Gumi sebagai penyedia tempat, mengungkapkan bahwa acara ini menjadi sarana ruang kreatif bagi anak-anak.
Tidak hanya itu, lulusan magister dari Institut Kesenian Jakarta tersebut menilai kegiatan Teman Perca menanamkan nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. (MG Sofia Natalia Zebua)
| Kura-Kura Ubah Hidup Tonny, dari Pola Tidur Berantakan ke Pengusaha Mandiri |   | 
|---|
| Dari Ngayogjazz ke Panggung Boi Akih, Cerita Perjalanan Misya Mengenal Dunia Jazz |   | 
|---|
| 7 Rekomendasi Maskara Waterproof Tahan Lama untuk Bulu Mata Lentik |   | 
|---|
| Honda Big Wing Yogyakarta Tawarkan Pengalaman Premium Bagi Pecinta Motor Besar |   | 
|---|
| Biar Aman Selamat Sampai Tujuan, Astra Motor Yogyakarta Beri Pembekalan Bikers Jelang HBD 2025 |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.