Menembus Batas, JMMK ke-17 ISI Yogyakarta Hadirkan Kolaborasi Global Sepuluh Negara
Pameran tersebut semakin menegaskan posisi FSMR sebagai bagian dari jaringan seni internasional yang aktif menjalin kolaborasi lintas budaya
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, menyampaikan bahwa JMMK ke-17 menjadi bukti konsistensi FSMR dalam menjaga tradisi sekaligus memperluas cakrawala internasional.
“Tema yang diangkat tahun ini merupakan representasi dari semangat bersama entitas seni global. ISI Jogja semakin kuat menuju fakultas yang diakui dunia,” ujarnya.
Irwandi juga menegaskan pentingnya JMMK sebagai wadah inovasi dan kolaborasi berkelanjutan.
“Kami ingin FSMR menjadi pusat pengembangan seni visual dan media kreatif yang memiliki daya pengaruh di tingkat internasional. Melalui JMMK, mahasiswa, dosen, dan seniman dari berbagai negara dapat berbagi gagasan dan menciptakan resonansi yang lebih luas,” katanya.
Dengan semangat lintas batas yang mengalir dari setiap karya, JMMK ke-17 bukan sekadar pameran seni, tetapi juga ruang perjumpaan ide, kolaborasi, dan refleksi yang menandai semakin terbukanya ISI Yogyakarta dalam percakapan global seni media rekam. (*)
| Menengok Program 'Art Fun PAS for Children', Ketika Seni Patung Jadi Ruang Bermain Anak |
|
|---|
| JIAF 2025: Wajah Baru Pameran Seni Rupa di Yogyakarta |
|
|---|
| Pameran Kronik Ragam Budaya Indonesia di Benteng Vredeburg: Hidupkan Kreativitas Bangsa |
|
|---|
| Seniman di Jogja Suarakan Keresahan Maraknya Eksploitasi Alam Melalui Pameran 'Instrument' |
|
|---|
| Pameran Nandur Srawung di TBY Ajak Publik ‘Eling’ dan Temukan Kesadaran Baru di Tengah Krisis Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.