Basarnas DIY Kejar 'Response Time' Cepat, Buka Opsi Pembangunan Markas Operasi Strategis

Basarnas tidak bisa bekerja sendiri dan perlu kolaborasi aktif, termasuk dengan sektor swasta, untuk mempercepat pengadaan fasilitas krusial tersebut

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
PENYELAMATAN - Salah satu aksi pertolongan dan penyelamatan yang digulirkan personel Basarnas Yogyakarta, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Demi memaksimalkan misi penyelamatan jiwa, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DIY membuka opsi pembangunan Markas Operasi (Mako) SAR yang berlokasi lebih strategis. 

Tujuannya satu, demi memangkas waktu tanggap atau response time secara signifikan, saat terjadi bencana maupun kecelakaan yang butuh penanganan cepat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi, menyampaikan, dalam misi kemanusiaan, lokasi markas adalah kunci utama efektivitas operasi.

"Dengan posisi yang memungkinkan pergerakan cepat dan aksesibilitas tinggi ke berbagai titik rawan, waktu tanggap dapat diminimalkan. Ini berdampak langsung pada peningkatan peluang keberhasilan evakuasi dan penyelamatan korban," ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Kamal menambahkan, pihaknya selalu siaga 24 jam dengan berpegang pada prinsip profesional, modern, dan teruji untuk memberikan pelayanan SAR terbaik di wilayah DIY.

Dukungan untuk memfasilitasi markas strategis inipun muncul dari deretan mitra kemanusiaan yang acapkali bersinergi dengan Basarnas Yogyakarta.

Salah satunya dari Dewanto P Siregar, Ketua Umum Pesona Budaya Sumatra Utara (PBSU), yang menyebut sinergi untuk mewujudkan Mako ideal adalah perwujudan nyata kepedulian.

Menurutnya, Basarnas tidak bisa bekerja sendiri dan perlu kolaborasi aktif, termasuk dengan sektor swasta, untuk mempercepat pengadaan fasilitas krusial tersebut.

"Kami menyadari aset dan potensi lokasi strategis tidak hanya dimiliki pemerintah. Kolaborasi dengan swasta adalah langkah progresif untuk misi luhur ini," tandasmya.

Inisiatif konkret yang didorong tidak hanya sebatas pos atau kantor di titik vital.

Ia mencontohkan, sinergi apik beberapa waktu lalu pernah terjalin dengan Pemkab Sleman.

Melalui sinergitas tersebut, pemerintah daerah menyiapkan sebidang lahan, kemudian dari pihak Basarnas membangun gedung beserta fasilitas pendukungnya.

"Bisa juga dibangun Gedung Pelatihan Terpadu. Sehingga masyarakat sekitar Merapi hingga pesisir laut selatan bisa diberikan pelatihan tanggap darurat bencana. Ini upaya memberdayakan komunitas," cetusnya.

Dewanto menyebutnya sebagai 'panggilan kemanusiaan bersama' dan mengajak seluruh pihak di Yogyakarta untuk berpartisipasi aktif dalam penguatan infrastruktur SAR. 

"Dengan fasilitas yang optimal, ke depannya, setiap nyawa yang butuh pertolongan memiliki peluang terbaik untuk diselamatkan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved