Berbagi Keterampilan Batik untuk Kemandirian Penyandang Disabilitas

Perempuan berusia 60 tahun itu mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi caranya berbagi ilmu

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ist
Tuliswati Sandhi saat memberikan pelatihan di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Pundong, Bantul 

Tuliswati menyesuaikan cara mengajar agar mereka mudah memahami. “Saya harus memberi contoh dengan memegang tangannya,” kenangnya.

Ada murid yang cepat menguasai teknik, ada juga yang lebih pelan. “Ada yang kalau membatik tangannya sudah luwes, tidak mau berhenti,” tambahnya.

Bagi Tuliswati, pengalaman mengajar di balai ini penuh makna. Setiap kali murid-muridnya lulus, mereka datang memeluk dan mengucapkan terima kasih.

Momen seperti itu selalu membuatnya tersentuh. Namun ada kalanya ia merasa haru ketika mendengar kabar ada murid yang tidak bisa pulang saat Lebaran.

 “Saya paling terharu kalau saat Lebaran ada yang tidak punya orang tua atau tidak diakui keluarganya,” ucapnya.

Suasana kekeluargaan menjadi hal yang paling ia syukuri. Di tempat ini, mereka saling menjaga dan berbagi kebahagiaan.

Kepala bidang rekam medis BRTPD Pundong, Wiratma, menjelaskan bahwa lembaga ini memberikan layanan fisioterapi dan perawatan dasar bagi penyandang disabilitas fisik, intelektual, maupun mental dari berbagai usia.

“Membuat karya seni batik bersama Bu Tuliswati ini adalah bagian dari proses pemulihan bersama,” jelasnya.

Di akhir perbincangan, Tuliswati mengungkapkan harapannya agar murid-muridnya bisa hidup mandiri dan berkarya di dunia batik. Ia ingin melihat mereka menjadi pembatik hebat atau bekerja di perusahaan batik.

“Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki fasilitas yang aksesibel bagi penyandang disabilitas,” katanya. (MG Sofia Natalia Zebua)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved