Sidak Proyek Talut Kali Code, Ini Temuan Komisi C DPRD Kota Yogyakarta

Komisi C DPDR kota Yogya meminta tim dari Dinas PUPKP untuk mengintensifkan pengawasan, supaya proyek vital ini dapat selesai dengan kualitas terbaik

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
PROYEK TALUT - Jajaran Komisi C DPRD Kota Yogyakarta dan Dinas PUPKP saat menggulirkan pemantauan proyek talud Kali Code, Senin (20/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komisi C DPRD Kota Yogyakarta menemukan dua fakta kontras saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) proyek talud Kali Code di RW 06 Terban, Gondokusuman, Senin (20/10/2025).

Bagaimana tidak, saat spesifikasi bahan konstruksi dipastikan aman dan sesuai kontrak, di sisi lain proyek dilaporkan mengalami keterlambatan progres sekitar 20 persen akibat faktor alam.

Sidak yang dipimpin Ketua Komisi Bambang Seno Baskoro itu dilangsungkan selepas rapat koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta.

Dengan tujuan utama, untuk mengawal standar konstruksi, mengingat kawasan tersebut cenderung rawan banjir akibat cuaca ekstrem yang marak akhir-akhir ini.

"Kita tekankan betul kepada penyedia jasa dan dinas terkait, agar jangan sampai keluar spek. Hasil pantauan kami, memang tidak ada temuan mengenai penggunaan bahan-bahan di luar spesifikasi," ucapnya.

Meski spesifikasi dipastikan aman, pihaknya menyoroti adanya deviasi progres yang mengalami keterlambatan sekitar sebesar 20 persen dari target yang telah ditetapkan. 

Akan tetapi, politikus Partai Gokar tersebut menyatakan, keterlambatan ini bisa dimaklumi karena murni faktor alam, bukan akibat kelalaian penyedia jasa.

"Saat beberapa kali hujan deras di hulu, kawasan sini sempat banjir. Dampaknya banyak material yang ikut hanyut, bahkan peralatan milik penyedia jasa ikut terpendam," jelasnya. 

"Selain itu, akses untuk mengangkut material sampai ke titik sini juga cukup sulit. Makanya, kondisi-kondisi seperti ini memang di luar kemampuan kita ya," tambah Seno.

Dalam kesempatan itu, Komisi C pun meminta tim dari Dinas PUPKP untuk mengintensifkan pengawasan, supaya proyek vital ini dapat selesai dengan kualitas terbaik.

Menurutnya, proyek talud ini merupakan bagian penting dari program pengentasan kawasan kumuh, yang tidak hanya untuk memperkuat tebing sungai, tetapi juga menata ulang bantaran. 

"Kami akan terus memberikan dukungan terhadap pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat seperti ini," tegasnya.

Melalui proyek tersebut, rumah-rumah warga yang kondisinya berhimpitan atau mepet dengan aliran kali bakal ditata mundur setidaknya hingga tiga meter dari bibir sungai.

Lahan yang dikosongkan itu, lanjut Seno, akan difungsikan sebagai jalan inspeksi yang diharapkan bisa memberi dampak ganda oleh warga masyarakat yang tinggal di kawasan setempat.

"Itu menjadi akses vital bagi armada darurat seperti ambulans maupun pemadam kebakaran, sekaligus membuka ruang untuk meningkatkan perekonomian warga juga," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved