Eko Suwanto Ajak Gotong Royong Selesaikan Masalah Stunting, Masyarakat Bisa Bantu Telur atau Ikan
Eko Suwanto menyaatakan komitmen legislatif dalam mendukung langkah Pemda DIY dalam upaya pemajuan pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya percepatan penanganan masalah stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus diperkuat melalui sosialisasi regulasi peraturan daerah dan penguatan gotong royong di dan partisipasi masyarakat juga swasta.
Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan dapil Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, menegaskan komitmen legislatif dalam mendukung langkah Pemda DIY dalam upaya pemajuan pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat.
Mulai tahun 2025, pihaknya sudah memperjuangkan anggaran penyelesaian stunting senilai Rp4,5 miliar, yang mana setiap kelurahan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp100 juta secara spesifik ditujukan untuk percepatan penanganan masalah stunting.
"Kita harapkan anggaran tersebut tepat sasaran utamanya bagi balita, ibu hamil dan calon penganten yang memerlukan bantuan dan pendampingan akibat kurang berat badan dan berbagai aspek lainnya. Kita juga matur nuwun kepada Walikota dan terkhusus PKK, TPK, Posyandu dan Kader kesehatan yang tanpa kenal lelah memberikan edukasi dan membagikan PMT, makanan tambahan ini," kata Eko Suwanto, politisi PDI Perjuangan, melalui rilis resminya, Senin (20/10/2025).
Eko Suwanto menyatakan alokasi dana Rp100 juta di 45 kalurahan di kota Yogyakarta yang telah disepakati fokus utamanya guna membantu anak-anak yang memiliki berat badan kurang serta ibu hamil yang kurang sehat.
"Jumlah balita dan ibu hamil yang menerima bantuan tahun ini sekitar 2 250 orang. Harapan saya dengan bantuan ini dapat membantu masyarakat sekaligus menggugah semangat untuk bergotong royong atasi masalah stunting ini," ujar Eko Suwanto.
Saat berdialog dalam forum Sosialisasi Perda 3/2024 tentang Pemajuan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan dan Kelurahan bersama warga Muja-Muju Umbulharjo Yogyakarta, hadir juga Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Wisnu Sabdono Putro, serta Anggota DPRD Kota Yogyakarta Haryanto.
Respon positif datang dari kader kesehatan dan penerima manfaat. Wahyuni, salah satu ibu penerima manfaat, mengungkapkan rasa terima kasih dan berharap program PMT berlanjut.
"Anak saya suka telur dengan orak-arik. Telur ini membantu sebagai tambahan protein," kata Wahyuni.
Lurah Muja Muju, Dwi Wahyudi Hamzah ST menyampaikan sejumlah masukan yaitu berkaitan dengan PMT, telur omega paling banyak disukai namun untuk ayam, lele, atau bahan kemasan frozen tidak semua menyukai.
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyatakan melalui Perdais 3/2024 dan alokasi dana Rp 100 juta per kelurahan merupakan langkah strategis.
Dirinya berharap perlu alokasi dana yang disalurkan bisa tepat sasaran ke penerima manfaat dan perlu didukung oleh semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat.
"Kota Yogyakarta berhasil menurunkan angka stunting, kita jelas berterimakasih dengan alokasi Rp 100 juta untuk kalurahan. Pak Lurah tolong pastikan bisa jalan program ini dengan baik, Membangun generasi sehat Yogyakarta, adalah tanggung jawab bersama," kata dr. Hasto Wardoyo. (*)
| Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada |
|
|---|
| Semester I 2025, Dinkes Gunungkidul Catat 4.917 Balita Alami Stunting |
|
|---|
| Hari Santri Nasional, Eko Suwanto Desak Pemda Laksanakan Perda Fasilitasi Pesantren DIY |
|
|---|
| Eko Suwanto Ucapkan Selamat Hari Santri, Ajak Santri menjadi Pelopor Pembangunan Daerah |
|
|---|
| Dinkes Sleman: Merokok dalam Rumah Picu Risiko Anak Stunting |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.