Bandara YIA Kulon Progo Raih Penghargaan The Most Improved Airport For Service dari INACA

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo diganjar penghargaan dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) di 2025 ini.

Penghargaan tersebut diberikan pada 15 Oktober lalu di Jakarta.

General Manager YIA, Ruly Artha, menjelaskan penghargaan yang diberikan adalah Bandara YIA sebagai The Most Improved Airport For Service.

"Penghargaan diberikan lewat ajang Customer Satisfaction Index 2025 yang diselenggarakan oleh INACA," jelas Ruly lewat keterangannya pada Minggu (19/10/2025).

Penghargaan itu diberikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan INACA pada pengguna jasa bandara.

YIA menjadi 1 dari 4 bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura Indonesia yang mendapat penghargaan dari INACA.

Ruly mengatakan penghargaan itu menjadi bukti nyata dari komitmen seluruh jajaran pengelola Bandara YIA. 

Terutama dalam menjaga kualitas pelayanan yang diberikan pada pengguna jasa bandara.

"Kami dedikasikan penghargaan ini pada seluruh staf, mitra kerja, dan maskapai yang telah bersinergi untuk layanan di YIA," ujarnya.

Menurut Ruly, sinergi tersebut mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa bandara.

Baik saat berangkat, tiba maupun selama berada di Bandara YIA.

Ia mengatakan komitmen dalam melayani sepenuh hati pada seluruh pengguna jasa bandara menjadi kunci utama keberhasilan sebuah bandara. Khususnya dalam mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.

"Kami turut mengapresiasi INACA yang terus mendukung upaya peningkatan pelayanan di bandara," kata Ruly.

Branch Communication and CSR Department Head YIA, Anna Herawati, menjelaskan penghargaan INACA tersebut didapat berdasarkan penilaian secara komprehensif. Sasarannya adalah penumpang, maskapai, dan mitra usaha bandara.

Setidaknya ada 2 kriteria utama penilaian, yaitu Indeks Kepuasan Pelanggan dan Indeks Peningkatan.

Keduanya digabungkan menjadi Competitive Score dalam skala 100.

"Surveinya dilakukan dengan metodologi survei elektronik, observasi, dan meeting management," jelas Anna.(*)