Bahagianya Seniman Jalanan Malioboro, Kembali Dapat 'Panggung' di Pedestrian

Kebijakan ini menjadi angin segar bagi para seniman, yang akhirnya bisa kembali menunjukkan bakat mereka langsung di jantung pariwisata Yogyakarta

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
PANGGUNG - Penampilan salah satu seniman musik angklung di pedestrian Malioboro, atau tepatnya di sisi utara Pintu Barat Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedestrian Malioboro kini kembali disemarakkan oleh alunan musik dan penampilan seni dari para seniman jalanan. 

Mereka menyambut antusias kebijakan Pemkot Yogyakarta yang secara legal menyediakan lima titik lokasi khusus untuk mengakomodasi penampilan mereka.

Kebijakan ini menjadi angin segar bagi para seniman, yang akhirnya bisa kembali menunjukkan bakat mereka langsung di jantung pariwisata Yogyakarta.

Salah satu seniman yang merasakan kebahagiaan itu adalah Ariska, seorang musisi angklung di Malioboro, yang mengaku sudah lama menanti kesempatan ini.

"Sangat bahagia, karena memang ini sudah kita tunggu-tunggu sejak lama. Kami mendapat ruang lagi untuk berkesenian," ujarnya, Selasa (7/10/2025) sore.

Menurutnya, proses kurasi seniman untuk tampil di Malioboro sebenarnya sudah berjalan sejak dua tahun lalu, seiring dengan pelarangan tampil di kawasan pedestrian.

Baca juga: Kata Wali Kota Yogyakarta Usai Penerapan Uji Coba Malioboro Full Pedestrian 24 Jam Penuh

Namun, realisasi izin untuk kembali tampil di area khusus pejalan kaki itu baru terlaksana sekarang, bertepatan dengan momen HUT ke-269 Kota Yogyakarta.

"Kurasi sudah sejak dua tahun lalu, tapi realisasi kita boleh tampil di pedestrian lagi baru sekarang. Kami sempat di-off-kan dari pedestrian sejak lima tahun lalu," cetusnya.

Selama peniadaan, para seniman jalanan hanya diperbolehkan tampil di lokasi yang telah ditentukan, seperti di panggung Teras Malioboro.

Dengan kembalinya ke pedestrian, penampilan para seniman akan diatur secara terjadwal dan bergantian, untuk memberikan kesempatan yang adil bagi semua pelaku seni.

Jadwal penampilan pun telah dibagi dalam dua sesi utama, yakni pukul 16.00 - 19.00 WIB, kemudian sesi kedua dari pukul 19.00 - 22.00 WIB.

Kebijakan ini diharapkan menjadi solusi harmonis yang menyeimbangkan ketertiban kawasan pedestrian dengan dukungan terhadap eksistensi dan kreativitas para seniman jalanan Malioboro.

"Wisatawan yang datang juga sangat terhibur kan, dan tidak merasa terganggu lagi ya (karena faktor maraknya pengamen liar)," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved