Nasib Pedagang di Pasar Klithikan Pakuncen yang Kian Sepi Pengunjung

Jika dulu identik dengan tempat mencari barang bekas, kini lebih sering menjadi tujuan orang untuk menjual barang-barang lama mereka.w

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
MG Axel Sabina Rachel Rambing
MAKIN SEPI - Lorong Pasar Klithikan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta yang sepi pengunjung, (30/09/2025). 

Cara ini cukup efektif, bahkan beberapa pelanggan yang awalnya berbelanja daring akhirnya menjadi langganan dan sering berkunjung langsung ke kios di pasar. 

Bagi Ayu, marketplace memang menjadi satu-satunya cara agar kegiatan jual-beli dapat terus berlangsung di tengah kondisi pasar yang sepi pengunjung seperti saat ini.

Strategi Berburu Rezeki di luar Pasar

Untuk menyiasati sepinya Pasar Klithikan Pakuncen, pedagang seperti Ayu kini aktif mencari peluang di luar.

Ia sering mendaftarkan usahanya untuk berpartisipasi dalam pameran-pameran besar yang diadakan di sekitar DI Yogyakarta.

Ayu menuturkan bahwa mengikuti event semacam ini adalah keputusan yang tepat.

"Terakhir ikut di Pasar Kangen kemarin (18 - 24 September 2025)," jelasnya (30/09/2025). 

Ia mengakui, berjualan di acara-acara seperti itu jauh lebih laris dibandingkan hanya menunggu pembeli datang ke kios pasar yang kian lengang.

Pengalaman berdagang di pameran menunjukkan hasil yang signifikan.

Ayu bercerita, saat membuka lapak di pameran, barang yang paling diburu pembeli adalah cincin dan koleksi buku-buku tua. 

“Cincin dan buku lama itu cepat sekali habis,” cerita Ayu saat ditanya mengenai dinamika membuka lapak di event besar (30/09/2025).

Di tengah sepinya pengunjung, para pedagang di Pasar Klithikan Pakuncen menunjukkan ketahanan yang luar biasa.

Mereka tidak hanya berdiam diri, melainkan beradaptasi dengan cepat, memindahkan etalase barang bekas mereka ke platform daring dan aktif mengikuti pameran di luar pasar. 

Upaya ini membuktikan bahwa semangat berdagang barang bekas di Yogyakarta tetap hidup. 

Dengan strategi baru, Ayu, beserta pedagang lainnya berjuang keras memastikan usaha mereka terus berjalan.

Sembari menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku belanja masyarakat di era modern. (MG|AXEL SABINA RACHEL RAMBING).

Baca juga: Menjelajah Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta, Mulai dari Onderdil Bekas Hingga Pakaian Bekas

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved