Viral Kuliner Sambal Ganja, Ternyata Punya Rasa Asam, Gurih, dan Pedas Jadi Satu

Dikarenakan rasa sambal yang membuat konsumen ketagihan, akhirnya diberi nama sambal ganja.

TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
Owner Keumala Jogja, Lola Icha Shintya, sedang menunjukkan sambal ganja dengan menu pendamping lainnya di tempat usahanya di Jalan Prapanca Nomor 1, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Baru-baru ini, sambal ganja jogja menjadi salah satu menu pencarian di media sosial yang ramai dilirik kaum pencinta kuliner. Masyarakat pengguna media sosial terutama TikTok, kerap dibuat penasaran dengan menu tersebut.

Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, menu itu ternyata disediakan oleh salah satu restoran bernama Keumala Jogja (masakan Aceh) dan berlokasi di Jalan Prapanca Nomor 1, Tegal Senggotan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Owner Keumala Jogja, Lola Icha Shintya, menceritakan, ide penjualan sambal ganja muncul dari reaksi teman-temannya saat pernah mencici sambal tersebut. Sebab, ia pernah membuat sambal tersebut dengan modal belajar dari internet dan dibagikan kepada teman-temannya.

"Saya kan dari Aceh. Terus teman-teman pernah ngajak masak. Yaudah saya buat masakan sambal dan ternyata kata teman-teman saya enak. Mereka kasih saran untuk saya jual sambal ganja itu, jadi ya saya perlahan-lahan jualan," ucapnya, saat dijumpai di tempat usahanya, Kamis (25/9/2025).

Sebelum akhirnya memutuskan membuka usaha restoran Keumala Jogja, Lola ternyata sempat berkecimpung sebagai salah satu karyawan bank selama beberapa tahun. Sebab, ia merupakan lulusan mahasiswa jurusan akuntansi pada tahun 2015. Namun, pada tahun 2024, Lola memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan perbankan dan menekuni usahanya.

"Usaha ini kan baru buka sekitar setahun yang lalu. Sebelum buka, sekitar satu sampai dua tahun, saya jual sambal ganja secara online. Dan sekarang, alhamdulillah bisa buka usaha dan punya tiga karyawan," jelas Lola.

Perempuan usia 32 tahun ini pun, menjelaskan, sebenarnya sambal ganja merupakan sambal yang dikenal dengan nama asam udeung di Aceh. Akan tetapi, dikarenakan rasa sambal yang membuat konsumen ketagihan, akhirnya diberi nama sambal ganja. Bahkan, nama sambal ganja juga sudah terkenal di internet sejak beberapa tahun silam.

"Tapi, bahan yang digunakan semuanya halal. Ada udang yang sudah digoreng, cabai, bawang merah, belimbing wuluh, sereh, dan daun jeruk. Semua bahan itu diulek atau ditumbuk jangan sampai halus. Setelah ditumbuk, sambal ganja itu dipindahkan ke tempat lain untuk disajikan kepada konsumen," jelas dia.

Dikarenakan mulai dikenal oleh masyarakat, kini sambal ganja kerap diburu oleh konsumen dari berbagai daerah termasuk Semarang, Solo, Jakarta, hingga orang Aceh yang telah lama tinggal di Jogja. Dalam sehari, ia mampu menjual 50 porsi sambal ganja.

"Sambal ganja itu kan bisa dinikmati dengan menu pelengkap lain. Yang paling rekomendasi ya pendampingnya dengan menu ayam tangkap dan nasi putih. Tapi, sebenarnya sama pendaping apapun, sambal itu cocok dinikmati. Dan rasa sambal ganja ini, ada asam, gurih, pedas jadi satu," katanya.

Adapun harga sambal ganja itu masih tergolong ramah di kantong. Konsumen dapat membelinya mulai dari Rp5 ribu per setengah porsi sampai Rp10 ribu per satu porsi. Namun, dikarenakan usahanya itu merupakan restoran, sehingga ada menu lain yang dapat dibanderol mulai Rp10 ribu sampai Rp13 ribu.

"Dan restoran kami buka mulai pukul 11.00 WIB sampai 21.00 WIB. Karena kami mulai ramai, jadi konsumen bisa mengambil beragam menu pilihan makanan secara prasmanan. Tapi, untuk menu ayam, ikan, itu kami goreng dadakan agar tetap segar dan hangat saat dikonsumsi," tutup dia.(nei)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved