35 Titik Jaringan Irigasi Akan Dibangun di Gunungkidul Tahun Ini
Pekerjaan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSO) Serayu Opak.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 35 titik jaringan irigasi akan dibangun di Kabupaten Gunungkidul sepanjang 2025.
Pekerjaan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSO) Serayu Opak.
Kerja sama ini sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mendukung swasembada pangan.
Kepala Dinas PUPRKP Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan sedianya sebanyak 40 lokasi yang diusulkan namun setelah dilakukan kajian sebanyak 35 titik disetujui untuk dikerjakan.
"Dari jumlah tersebut, 20 titik untuk pembangunan sumur baru dan 15 titik sisanya untuk rehabilitasi jaringan irigasi," tuturnya saat dikonfirmasi pada Selasa (23/9/2025).
Baca juga: Sekolah Lapang Iklim Dibuka di Gunungkidul, Ini Fungsinya
Dia menuturkan nilai pekerjaan pembangunan untuk sumur mencapai Rp36 miliar, sedangkan untuk rehabilitasi sekitar Rp5,4 miliar.
Adapun untuk titik rehabilitasi jaringan irigasi tersebar di 11 kapanewon, di antaranya Karangmojo, Paliyan, Playen, Nglipar, Girisubo, Ponjong, Semanu, hingga Wonosari.
Sedangkan kalurahan penerima manfaat sumur meliputi Gedangrejo, Pampang, Logandeng, Katongan, Karangawen, Songbanyu, Wiladeg, Grogol, Bleberan, Sidorejo, hingga Wunung.
"Untuk pengejaran rehabilitasi sudah dilakukan sejak kemarin, yang menyasar lima lokasi. Proses rehab langsung dikerjakan oleh BBWS Serayu Opak,” imbuhnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menegaskan bahwa program ini merupakan hasil komunikasi panjang dengan pemerintah pusat.
“Bantuan ini tidak datang tiba-tiba. Ini hasil perjuangan bersama. Kita juga mendapat tambahan bantuan berupa 26 unit traktor dari Kementerian Pertanian,” kata Endah.
Ia mengingatkan agar setelah jaringan irigasi selesai, masyarakat bersama pemerintah kalurahan turut menjaga dan merawatnya.
“Mari kita kawal bersama, karena tujuan akhirnya adalah meningkatkan produktivitas pertanian, memastikan ketersediaan air di wilayah rawan kekeringan, serta mendukung ketahanan pangan,” katanya. (*)
Sekolah Lapang Iklim Dibuka di Gunungkidul, Ini Fungsinya |
![]() |
---|
Bahaya Narkoba! Begini Pesan Bupati Endah untuk Ratusan Pelajar di Gunungkidul |
![]() |
---|
Petani di Gunungkidul Didorong Beralih Manfaat Prakiraan Cuaca Digital via HP |
![]() |
---|
25 Kalurahan di Gunungkidul Unjuk Potensi pada Gelar Rintisan Kalurahan Budaya 2025 |
![]() |
---|
Aktivasi IKD di Gunungkidul Masih Rendah, Baru Capai 4,31 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.