Music Zone

Partikelir Rayakan Album Perdana dengan Konser Lintas Medium di Yogyakarta

Partikelir resmi terbentuk pada 26 Oktober 2022, namun benihnya sudah ada lebih awal melalui eksplorasi solo Jaka Prasetya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Penampilan Partikelir di Grha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan pada 7 September 2025 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Geliat musik independen di Yogyakarta kembali menorehkan catatan penting.

Di tengah arus musik digital yang serba cepat, band Partikelir memilih untuk merayakan kelahiran album perdananya dengan cara yang khas yakni dengan sebuah konser yang tak hanya menyuguhkan musik, tetapi juga merangkul seni rupa dan pertunjukan tradisional. 

Panggung di Grha Budaya Taman Budaya Embung Giwangan pada 7 September 2025 menjadi saksi bagaimana musik, rupa dan seni pertunjukan bisa bersilangan dalam satu ruang yang sama.

Partikelir resmi terbentuk pada 26 Oktober 2022, namun benihnya sudah ada lebih awal melalui eksplorasi solo Jaka Prasetya.

Dari proyek pribadi itu lahirlah pertemuan di SaDar (Sanggar Darurat) dengan Ipang t.a.w.a.k.k.a.l yang kemudian membentuk jamming instrumental.

Di fase awal, Benk Riyadi sempat memberi warna pada bass sebelum akhirnya posisi itu diisi secara permanen oleh Adhi Noe.

Dari titik itulah, Partikelir berdiri sebagai band dengan karya orisinal yang tumbuh dari olah rasa, kegelisahan, dan imajinasi.

Kini, dengan formasi Jaka Prasetya di vokal dan gitar, Ipang di drum serta Adhi Noe di bass, mereka mempersembahkan album debut berjudul Partikelir.

Album yang berisi tujuh lagu ini tidak hanya menjadi kumpulan karya, tetapi juga catatan perjalanan batin para personelnya. 

“Album perdana ini menjadi penanda bahwa Partikelir terlahir dan hidup secara utuh, yang merekam jejak pengalaman batin, pikiran, dan tindakan,” ujar Jaka.

Nama Partikelir sendiri dipilih sebagai pengingat untuk selalu menjadi diri sendiri. Bagi Jaka, musik adalah ruang bebas yang jujur, bukan penyeragaman. 

“Kata Partikelir menyadarkan bahwa menjadi diri sendiri lebih utama. Kebebasan mengolah daya hidup setiap individu adalah nilai luhur dan penghormatan kepada diri,” tambahnya.

Konser perayaan album perdana ini tidak berhenti pada musik saja.

Pertunjukan tradisional dari kelompok Kongapasi, performance art dari mahasiswa ISI Yogyakarta, hingga pameran seni rupa ikut melengkapi atmosfer. 

Bagi Adhi Noe, seni rupa menjadi perpanjangan narasi musikal mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved